LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Rara Istiati menjadi sorotan setelah aksinya melakukan ritual pereda hujan di Pertamina Mandalika International Street Circuit tertangkap kamera.
Rara mengaku sempat kesulitan akses menuju area sirkuit karena penjagaan ketat oleh tim kemanan Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP.
"Aku itu sedikit kesal karena pihak Dorna awalnya tidak ngasih ke sirkuit karena tidak tahu pawang hujan itu apa," kata Rara saat ditemui Kompas.com usai balapan, Minggu (20/3/2022).
Baca juga: 5 Fakta Menarik MotoGP Mandalika, dari Aksi Rara si Pawang Hujan hingga Dedikasi Juara untuk Risman
Karena tidak diperbolehkan masuk menuju area sirkuit, Rara mengaku melanjutkan doa di area paddock. Saat itu, secara kebetulan ia bertemu dengan Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria dan menjelaskan bahwa ia adalah pawang hujan. Akhirnya, Rara mendapat akses masuk.
"Saya ketemu Pak Priandhi terus masuk mobilnya pak itu, dan sekuriti Dorna melihat saya dan saya disuruh masuk," kata Rara.
Rara beranggapan, pihak Dorna baru megetahui adanya ritual untuk menghalau hujan sehingga membuatnya kesulitan masuk.
"Indonesia punya pawang hujan, tapi di (MotoGP) luar negeri kan belum, jadi mereka mikirnya tidak butuh," ungkap Rara.
Baca juga: Masukan dari Susi Pudjiastuti untuk MotoGP Mandalika: Hindari Hujan dan Cegah Kemacetan
Rara tidak mempersoalkan pro dan kontra terhadap dirinya akibat aksinya sebagai pawang hujan.
"Nggak masalah sih yang penting race-nya berhasil dan aspal itu butuh dinging, dan panggil hujan juga berhasil," kata Rara.
Rara berharap keberadaan pawang hujan lebih dihargai setelah banyak orang melihat aksinya di ajang balap internasional.