KOMPAS.com - Berita M Viki (24), pria asal Lumajang, Jawa Timur, terjerat utang di toko bangunan usai menerima bantuan bedah rumah, menjadi perhatian pbulik.
Diketahui, Viki mendapat bantuan bedah rumah dari Baznas Lumajang, Jawa Timur, senilai Rp 10 juta.
Biaya yang seharusnya habis Rp 10 juta untuk merenovasi rumahnya, justru membengkak hingga Rp 16,6 juta.
Usai kejadian itu, Viki mengaku merasa ditipu oleh oknum perantara bantuan tersebut.
Ia menduga, ada mark up biaya bedah rumah bersama toko penyedia material bangunan tadi.
Sementara itu, berita emak-emak meninggal saat antre minyak goreng juga menjadi perhatian publik.
Korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Tanjung Redeb.
Dari keterangan suaminya bahwa korban memiliki riwayat penyakit asma, dan sebelum berangkat ke lokasi minimarket, korban sempat mengeluh sakit dada.
Berikut populer nusantara selengkapnya:
Viki mengatakan, pekerjaan merenovasi rumah seluas 9x5 meter tersebut dikerjakan dengan skema borongan dan memakan waktu selama 15 hari.
Bagian rumah yang mengalami renovasi meliputi plafon, pintu belakang dan depan, atap asbes, serta teras.
Usai semua pekerjaan itu selesai, Viki terkejut mendapat tagihan kekurangan biaya dari toko material bangunan.
Usai kejadian itu, Viki mengaku merasa ditipu oleh oknum perantara bantuan tersebut.
Ia menduga, ada mark up biaya bedah rumah bersama toko penyedia material bangunan tadi.