Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Wadas Masih Bertahan di Hutan: Kalau Aparat Lihat Bisa Dikejar

Kompas.com - 10/02/2022, 20:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, memilih untuk bertahan di hutan karena trauma pasca-kericuhan di lokasi rencana pembangunan quarry, Selasa (8/2/2022) lalu.

Anton (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu warga yang saat ini masih berada di hutan Desa Wadas. Dia juga menjadi salah satu orang yang sempat ditangkap polisi saat kericuhan itu terjadi.

Anton menceritakan, Kamis (10/2/2022) siang, ada sekitar 10 truk yang ditumpangi ratusan polisi bersenjata lengkap masuk ke Desa Wadas. Beberapa di antaranya juga membawa anjing pelacak.

Baca juga: LBH Yogyakarta Tegaskan Warga di Wadas yang Ditangkap Mendapat Kekerasan

Selain itu, puluhan aparat berbaju preman beriringan masuk menaiki sepeda motor. Mobil-mobil mewah juga terlihat berseliweran masuk ke desa.

"Mereka bersenjata lengkap, ada yang membawa anjing pelacak. Anjing itu mau dilepas ke hutan melacak warga yang sedang ngumpet (bersembunyi). Kondisi hari ini masih menakutkan makanya cari aman di hutan," kata Anton, dalam keterangan pers melalui daring, Kamis sore.

Menurut Anton, warga masih merasa takut karena ratusan aparat itu masih berada di Wadas, bahkan mendirikan tenda dan tidur di teras rumah warga dan masjid.

Saat ini, lanjutnya, warga yang berada di hutan masih kesulitan logistik. Sempat ada bantuan tapi tidak tersalurkan.

"Kalau logistisk, belum bisa dikondisikan karena posisi sangat semrawut dan tidak bisa dikondisikan. Informasinya, ada logistik dari PAC Ansor Bener. Tapi tidak ada yang nerima dan bagikan, pengelolaannya belum baik," katanya.

Sebelumnya, pada Kamis pagi, terdengar aparat yang mengendarai sepeda motor meminta warga untuk mengumpulkan SPPT ke rumah warga yang pro terhadap rencana penambangan quarry Desa Wadas.

Baca juga: Minta Tarik Mundur Polisi Bersenjata di Desa Wadas, Pendemo Lakukan Aksi Protes Bakar Ban di Semarang

"Ada aparat pakai sepeda motor, koar-koar meminta warga disuruh ngumpulin SPPT, dikumpulin ke rumah warga yang pro," katanya.

Warga lainnya, sebut saja Budi, mengatakan sampai saat ini masih banyak warga yang berada di hutan sejak pengepungan itu terjadi. Mereka masih ketakutan.

"Kami lihat tadi malam Brimop masih ada. Warga lari ke alas (hutan) sejak awal pengepungan itu, warga di kejar-kejar sampai malam. Sampai sekarang masih ada yang di alas. Kalau aparat lihat bisa dikejar, warga belum berani turun," urainya.

Selain itu, aktivitas warga Desa Bener masih lumpuh saat ini. Terlebih anak-anak masih belum berani keluar rumah.

Baca juga: Alasan Warga Wadas Tak Hadir dalam Mediasi Komnas HAM

"Kondisi saat ini, anak-anak tidak ada yang berani keluar rumah, apalagi ke sekolah, karena masih takut, trauma belum pulih. Ditambah sampah bekas makanan berserakan di depan rumah warga," ceritanya.

Sebelumnya, pada Selasa (8/2/2022), terjadi kericuhan di lokasi penambangan quarry di Desa Wadas di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Lokasi dikepung oleh ratusan aparat gabungan TNI dan Polri bersenjata lengkap.

Ratusan aparat gabungan itu berdalih datang untuk membantu tim BPN mengukur lahan yang akan dijadikan tambang andesit. Namun, bentrokan dengan warga yang menolak penambangan di Desa Wadas tak terhindarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com