Terekam CCTV, Tukang Parkir Gagalkan Pencurian Motor, Pelaku Sempat Todongkan Pistol

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang juru parkir minimarket mendadak muncul dan menggagalkan upaya pencurian sepeda motornya.

Korban tiba-tiba langsung mengadang dan menyergap sang pencuri yang sudah menjalankan sepeda motor itu.

Peristiwa ini terjadi di sebuah minimarket di Jalan Ki Maja, Kota Bandar Lampung, Lampung pada Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Cerita Saksi Lihat Kecelakaan Truk Muatan Galon, Korban Tewas Sempat Diteriaki Tukang Parkir

Korban bernama Taufik (32) adalah juru parkir di minimarket tersebut.

Aksi penggagalan upaya pencurian ini terekam closed circuit television (CCTV) minimarket.

Rekan korban, Rudi (30) juru parkir yang berjaga bergantian di lokasi mengatakan, upaya pencurian itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca juga: 5 Siswa Terpapar Covid-19 Usai Pesta Ulang Tahun Sekolah, Pemkot Tunda PTM 2 Pekan di Bandar Lampung

Ketika itu, korban sedang mengatur kendaraan konsumen yang hendak memasuki area parkir.

"Teman saya itu lagi markirin kendaraan konsumen, lalu motor dia (korban) itu ketahuan mau dicuri," kata Rudi ditemui di lokasi, Jumat (4/2/2022) siang.

Korban yang melihat sepeda motornya hendak dibawa kabur, langsung mengadang sang pencuri yang sudah menyalakan sepeda motor korban.

Korban dan pelaku sempat tarik menarik hingga sepeda motor yang hendak dicuri itu terjatuh.

"Pelakunya lari nyeberang, ada temennya nunggu," kata Rudi.

Korban dan beberapa warga setempat ingin mengejar pelaku, namun tidak jadi karena pelaku mengacungkan senjata api.

"Kita sempat mau ngejar pelakunya pas dia lari ke seberang, tapi dia (pelaku) ngeluarin beceng (pistol) ke arah warga, terus dia kabur ke arah bypass sama temennya," kata Rudi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Devi Sujana mengatakan, korban tidak membuat laporan upaya pencurian tersebut.

Namun meski demikian, pihaknya tetap menyelidiki kasus tersebut dengan berpegangan pada rekaman CCTV dari minimarket di lokasi.

"Kita upayakan identifikasi pelakunya, karena bisa saja para pelaku ini satu komplotan," kata Devi.