Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Driver Ojek Online Datangi Rumah Pelanggan, Protes karena Temannya Dimaki dan Diberi Bintang 1

Kompas.com - 31/01/2022, 17:23 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Video puluhan pengemudi ojek online yang mendatangi kantor Balai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/1/2022) viral di media sosial.

Video tersebut mendapatkan banyak respon serta berbagai macam tanggapan di kolom komentar.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @lambe ojol. Hingga pukul 15.54 WIB, video tersebut mendapatkan respon 21.316 dengan 339 tanggapan di kolom komentar. Jumlah tersebut dapat terus berubah tiap waktu.

Baca juga: Banjir Besar di Palembang, Dosen UIN dan Driver Ojek Online Meninggal

Dalam video tersebut, ojek online beramai-ramai mendatangi lokasi rumah pelanggan tersebut.

Kedatangan mereka dijaga oleh kepolisian setempat. Mereka menyampaikan aspirasi terkait rekan seprofesi pengemudi ojek online yang mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan.

"Buntut atas perlakuan kasar seorang pelanggan ojek online terhadap pengemudi ojol. Akhirnya, rumah pelanggan ojol didatangi puluhan pengemudi ojek online di Jalan Jadimulya," kata lambe ojol melalui kalimat penyerta video tersebut.

Iswanto salah satu pengemudi ojek online yang hadir di keramaian itu menyampaikan, puluhan pengemudi ojek online ini menuntut klarifikasi pelanggan yang berkata kasar terhadap rekannya.

Pernyataan kasar itu menyinggung banyak perasaan pengemudi ojek online di Cirebon dan sekitarnya.

"Awalnya rekan kami sudah mengantarkan pesanan sesuai aplikasi. Saat rekan kami memberi tahu sudah sampai, pelanggan marah karena terlewat beberapa rumah. Dia menyampaikan dengan kata-kata kasar," kata Iswanto kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Baca juga: Gerombolan Bermotor Menyerang Ojek Online di Bandung

Kompas.com menemui langsung Ahmad Asep, pengemudi ojek online yang menerima perkataan kasar tersebut.

Dia menceritakan kejadian itu berlangsung pada hari Minggu (30/1/2022). Sekitar pukul 12.14 WIB, dia mendapatkan pesanan mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya.

Dia langsung melaksanakan perintah tersebut dengan baik. Dia membelikan makanan, dan setelah itu langsung mengantarkan ke titik lokasi yang dikirimkan pelanggan.

"Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan. Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu nelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja," kata Asep kepada Kompas.com sambil menenangkan diri.

Pelanggan kemudian meminta Asep bertanya kepada warga, tapi Asep kembali mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan tersebut. Bahkan pelanggan tersebut memberikan bintang satu pada aplikasi tersebut.

"Saya bingung Mas, dimarahi terus, padahal sudah sesuai. Saya antarkan ke rumahnya, dia keluar pagar, langsung ambil makanan, dan masuk seketika. Setelah itu saya dapat bintang satu," katanya dengan nada lemas.

Asep mengakui ini adalah kali pertama dia alami kejadian demikian. Dia menunjukkan kepada Kompas.com, jejak digital bintang lima yang dia dapatkan usai mengantarkan pelanggan, makanan, atau barang. Dapat bintang satu, menurutnya, seperti kerja keras dia tidak dihargai.

Namun Asep menyudahi. Dia menyampaikan bahwa pelanggan tersebut sudah meminta maaf saat di kantor balai desa. Dirinya pun meminta maaf kepada pelanggan tersebut.

"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelanggan tersebut dalam video klarifikasi yang juga tersebar di sejumlah media sosial.

Dia berusaha untuk tidak mengulangi perkataan dan sikap tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com