KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melantik tiga Orang Rimba menjadi Bintara Remaja polisi, Rabu (22/12/2021) pagi.
Ketiga Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) yang dilantik menjadi polisi itu adalah Jeni Adi Saputra (Kabupaten Merangin), Sarif Santoso (Kabupaten Bungo), dan Perbal Tampung (Kabupaten Sarolangun).
Bagi Jeni, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil. Dia ingin menjadi polisi agar Orang Rimba tidak dipandang sebelah mata.
Berita populer lainnya adalah seputar pemberhentian secara tidak hormat terhadap 28 personel Polda Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan fakta dan hasil pemeriksaan, 19 orang terkait dengan tindak pidana narkotika, desersi, dan pidana umum lainnya, termasuk pencabulan.
Acara pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) itu dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Dengan pelantikannya ini, Jeni dan dua kawannya ingin mengubah stigma terhadap kelompoknya dan mengangkat derajat Orang Rimba agar setara dengan warga lainnya.
"Saya mau jadi polisi, biar kami (Orang Rimba) tidak selalu dibodohi, ditipu dan dianggap rendah. Kami mau dianggap setara, sama dengan yang lainnya," ujarnya, Rabu.
Keinginan untuk menjadi polisi sudah Jeni tanamkan sejak dirinya berusia delapan tahun. Namun, perjalanannya merengkuh cita-cita tidaklah mudah.
Sewaktu SD hingga SMP, Jeni kerap menemui perundungan dari teman sekolahnya.
"Mereka mengejek saya, kubu (Orang Rimba) dak layak sekolah, apalagi bercita-cita jadi polisi. Mimpi," ucapnya.
Baca selengkapnya: Tiga Orang Rimba Dilantik Jadi Polisi, Jeni: Agar Kami Tak Lagi Dibodohi, Ditipu, Dianggap Rendah