KARAWANG, KOMPAS.com - "Thrifting" atau kegiatan membeli produk bekas berkualitas, kini menjadi salah satu tren di kalangan muda-mudi Karawang. Dari hobi dan niatan mengurangi limbah tekstil, dengan membeli pakaian bekas berkualitas, mereka pun kini meraup cuan.
Koordinator Karawang Thrift Market Supriyadi mengungkapkan, hobi tersebut muncul sejak pandemi Covid-19 melanda.
Baca juga: Fenomena Thrifting Sedang Digandrungi, Apa Pemicunya?
Bersama rekan - rekannya di Komunitas Karawang Thrift Market, Supriyadi menggelar Thrift Vaganza bekerja sama dengan Gramedia World Karawang pada 2-5 Desember 2021.
"Ada 20 tenant, satu komunitas yang bergabung," ujar Ipey, panggilan akrab Supriyadi ditemui di sela acara.
Baca juga: Fenomena Thrifting, Napas Baru Pedagang Baju Bekas di Pasar Senen
Pakaian bekas yang dipajang pun beragam. Mulai dari atasan, bawahan, tas, hingga sepatu. Harganya berkisar Rp 50.000 sampai Rp 1 juta.
Pakaian bekas yang masih layak pakai, kata Ipey, digemari banyak kaum milenial. Sebab, harganya miring meski bagus atau bahkan branded.
"Salah satu tujuannya mengurangi limbah industri tekstil. Sebaga kontribusi menjaga lingkungan," kata dia.
Pada event kedua yang digelar di Gramedia World Karawang ini, dalam sehari omset mencapai Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.
"Sistemnya bagi hasil," kata dia.
Baca juga: Tren Thrifting Shop, Trik Fashionable Sekaligus Peduli Lingkungan
Di luar event, para anggota Karawang Thrift Market juga berjualan online dan offline. Penjual pakaian bekas berkualitas secara online salah satunya dilakoni @tilasonetour.
Sedang offline salah satunya dengan membuka stand di kedai - kedai kopi. Juga bekerja sama dari event ke event.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.