Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelahi dengan Sopir Mobil Rental, Pecatan TNI Tewas Ditikam

Kompas.com - 01/11/2021, 11:28 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Seorang pecatan TNI Angkatan Udara, Herman (39), tewas setelah duel maut dengan seorang sopir mobil rental. Muh Saleh (26), di Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP), Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar AKP Lando mengatakan, Herman ditemukan tewas di selokan pada Jumat (29/10/2021) malam.

“Kejadian berawal saat Saleh mengantarkan penumpang dari Kabupaten Takalar ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar. Usai mengantar penumpang tersebut, Saleh bertemu dengan Herman yang ingin diantarkan ke Jalan Sultan Alauddin Makassar,” kata Lando saat dihubungi, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Pria Pengidap Gangguan Jiwa Mengamuk Tikam 4 Warga di Kalbar, Dua Orang Tewas

Sesampainya di tengah jalan, lanjut Lando, Herman meminta dibelokkan ke Jalan TMP.

Herman tiba-tiba menikam Saleh di paha dan dada menggunakan pisau sangkur.

Meski sempat mendapatkan tusukan dari Herman, Saleh melawan dengan merebut sangkur dari Herman.

Selanjutnya Saleh menusukkan sangkur tersebut ke dada Herman.

“Saleh kemudian keluar dari mobil dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Saat itu pula, Saleh mendapatkan pertolongan dari warga dan menghubungi Polsek Panakkukang,” jelasnya.

Baca juga: Tak Terima Ditegur, Preman Tikam Tukang Ojek, Ponsel Korban Meledak gara-gara Kena Tusuk

Lando menuturkan, Herman keluar dari mobil dan melarikan diri.

Namun berhasil ditemukan di selokan tidak jauh dari lokasi kejadian. Setelah polisi memeriksa, ternyata Herman sudah dalam keadaan tak bernyawa.

“Polisi kemudian meminta bantuan dari tim Inafis dan dokter kepolisian untuk melalukan olah TKP dan visum terhadap jenazah Herman,” ujar Lando.  

Sedangkan Saleh kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar karena luka tikaman di paha dan dadanya.

Saat ini, kasus ini masih dalam penyelidikan Polrestabes Makassar. Lando menyatakan, penikaman ini motifnya bukan perampokan.

"Herman marah kepada Saleh karena tidak mau diantar ke lokasi tujuan yang dimaksudkan. Belum bisa kita simpulkan, karena Saleh masih di rawat di RS Bhayangkara dan belum bisa diperiksa. Lagian juga ini kasus saksinya hanya mereka berdua," sebut Lando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com