KARAWANG, KOMPAS.com - Ahmad Fauzi (31) sedang menyiangi tanaman hias di nurseri berukuran 3x5 meter di samping rumahnya.
Dengan teliti, ia merawat beragam tanaman berdasarkan jenisnya.
Warga Perumahan Grand Permata, Desa Belendung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu memang sudah menyukai tanaman hias sejak umur belasan tahun, saat duduk di sekolah teknik menengah (STM).
Ia bercerita, pada 2007, dia membeli tanaman hias adenium atau kamboja jepang seharga Rp 150.000.
"Senang saja, karena orangtua suka tanaman, jadi ikutan. Karena tidak punya lahan luas, jadi memanfaatkan lahan samping rumah," kata Fauzi saat ditemui di rumahnya, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Strategi UMKM Kekinian, Gunakan Jasa Fotografer hingga Kemasan Keren
Semakin lama, Fauzi bukan saja hobi tanaman hias.
Ia mulai melirik peluang dan mempelajari pasar.
Dari situ, ia mendapat tambahan cuan alias keuntungan finansial.
Dalam sebulan, Fauzi bisa mendapat keuntungan sampai Rp 5 juta dari tanaman hias.
Fauzi pun mengikuti berbagai grup tentang tanaman hias di platform digital.
Salah satunya Facebook. Dari situ, ia berkenalan dengan sesama pegiat tanaman hias.
Kini, koleksi Fauzi ada sekitar 300 jenis tanaman hias.
Baca juga: Manfaat Ekonomi Digital bagi UMKM di Banten Saat Pandemi Covid-19
Beberapa di antaranya, philodendron paraiso verde, philodendron florida beauty variegata, philodendron billitiae, sanseviera, dan alocasia macrorrizha variegata, hingga agavae.
Kemudian, tanaman hias lokalnya seperti alocasia dragon scale, labisia kura-kura, dan alocasia zebrina.