Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Guru Pegang Payudara Siswi di Minahasa Selatan, DPRD: Berikan Sanksi Tegas

Kompas.com - 13/10/2021, 09:06 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di SMA Negeri 1 Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), yang viral di media sosial terus mendapat perhatian publik

Para wakil rakyat di DPRD Sulut bergantian angkat bicara agar masalah ini mendapatkan penanganan yang tegas.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Sulut dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) saat rapat dengar pendapat (RDP) di Kantor DPRD Sulut, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Foto Guru SMA di Minahasa Selatan Diduga Pegang Payudara Siswi Viral di Medsos

Anggota Komisi IV Melky Jakhin Pangemanan meminta kepada Kepala DP3A Devi Tanos untuk mendampingi siswi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh gurunya sendiri.

"Ini membawa preseden buruk bagi dunia pendidikan kita. Proses hukum harus tetap jalan dan harus ada penegasan dari Pemprov Sulut," katanya.

Menurut dia, Dinas Pendidikan Sulut memang memiliki kewenangan untuk memberikan punishment kepada oknum guru tersebut. Tapi juga dibutuhkan peran dari DP3A untuk mendampingi korban.

"Mohon ini diberikan penegasan bahwa pemerintah hadir pada kejadian-kejadian seperti ini, dan sanksi setegas-tegasnya diberikan pada oknum guru yang kurang ajar ini," tegas Melky.

"Berikan pendampingan agar anak ini bisa kembali bangkit, bisa tetap menjadi seorang yang mandiri dan percaya diri dan tidak terganggu dengan kejadian ini," tambah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

 Baca juga: Identitas Mayat Wanita di Kebun Singkong Terungkap, Korban Pebisnis Barang Antik

Sementara Wakil Ketua Komisi IV, Careig Naichel Runtu dengan tegas meminta DP3A bertindak.

Sebab, menurut dia, kasus ini bukan hanya preseden buruk bagi dunia pendidikan, tapi pelecehan bagi perempuan.

"Apalagi korban ini masih di bawah umur. Ini sangat kurang ajar. Harusnya guru memberikan perlindungan bukan melakukan hal kurang ajar kepada siswi yang harusnya dilindungi. DP3A harus mendampingi korban," sebut politisi Partai Golkar itu.

Menjawab desakan para anggota DPRD, Kepala DP3A Devi Tanos mengatakan, sejak Senin (11/10/2021) pihaknya sudah langsung berkomunikasi dengan DP3A Kabupaten Minahasa Selatan.

"Kami berencana untuk turun ke Minahasa Selatan hari ini. Tapi karena ada hearing jadi ditunda besok. Kami bersyukur, DP3A Minahasa Selatan sudah melakukan pendampingan. Akan tetapi kami akan tetap turun, untuk mendampingi korban dan memastikan tidak ada korban-korban lain," jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com