Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Memaksa Masuk Stadion, Pertandingan Persipon Vs PS Sanggau Ditunda

Kompas.com - 10/10/2021, 11:21 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pertandingan Liga 3 antara Persipon dan PS Sanggau terpaksa ditunda karena suporter mendesak masuk stadion.

Sedianya, karena pandemi Covid-19, pertandingan yang digelar di Stadion Keboen Sajoek Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (9/10/2021) tersebut, digelar tanpa penonton.

Ketua pelaksana Iswandi mengatakan, pihak panitia sepenuhnya telah berupaya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga dalam pertandingan di stadion tanpa penonton.

Baca juga: Penonton Membeludak, Laga Uji Coba Persiraja Vs PSMS Terpaksa Dihentikan

Namun, suporter yang ingin menonton tidak bisa dibendung dan mendesak untuk masuk ke dalam stadion.

"Pertandingan hari ini kita tiadakan sambil menunggu kesepakatan diundur atau dilanjutkan di lain waktu, karena melihat situasi diluar stadion sangat tidak kondusif," kata Iswandi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu sore.

Ia menambahkan sebenarnya panitia sudah mempersiapkan layanan live streaming untuk suporter.

Hal tersebut untuk membantu suporter agar tidak ke stadion. Live streaming tersebut juga merupakan hasil swadaya dan sumbangan berbagai pihak.

Baca juga: Luhut: Liga 2 Bisa Digelar di Daerah PPKM Level 3 dan 2 di Jawa Bali

Iswandi menyampaikan pihak panitia memaklumi kondisi tersebut, sehingga para suporter sangat menginginkan untuk menyaksikan secara langsung.

Hanya saja, terbendung aturan tidak diperbolehkan adanya penonton.

"Jika kondisinya bisa dicapai kesepakatan suporter tidak ada mungkin pertandingan bisa dilaksanakan," sebut Iswandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com