BANJARNEGARA, KOMPAS.com- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengembangkan aplikasi di bidang telemedisin.
Aplikasi bernama Digidoc ini berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat secara online dan terintegrasi.
Chief Operating Officer (COO) Digidoc, dr Alvin Henri mengatakan, dengan aplikasi ini, masyarakat dapat berkonsultasi kesehatan dengan dokter dari rumah tanpa perlu bertatap muka.
Baca juga: Armuji Minta Metode Telemedisin Disederhanakan agar Bisa Diakses Warga Kampung
Tak hanya itu, Digidoc juga dilengkapi dengan Remote Medical Consultation (RMC) yang terintegrasi dengan pemeriksaan tanda vital pasien sehingga diagnosisnya lebih akurat.
“Jadi yang membedakan Digidoc dengan platform kesehatan lainnya itu, kami menggunakan peralatan untuk memeriksakan tanda-tanda vital yang akan dijadikan data untuk meningkatkan presisi diagnosis dokter,” ujar Alvin, Rabu (6/10/2021).
Adapun alat yang digunakan untuk pengukuran tanda vital jarak jauh ini diletakkan di titik-titik strategis sehingga memudahkan masyarakat untuk menjangkaunya.
“Dengan begitu, masyarakat kami ajak untuk lebih aware memeriksakan kesehatannya, sehingga tujuan telemedisin berupa promotif, preventif dan early diagnostic bisa tercapai,” tambahnya.
Baca juga: Satgas: Pasien Covid-19 Bisa Tes PCR lewat 11 Platform Telemedisin
Sampai saat ini, Digidoc diklaim sebagai aplikasi telemedisin pertama yang terintegrasi dengan peralatan di Indonesia.
“Sudah tiga minggu kami beroperasi, anemo masyarakat sudah cukup baik, lebih dari seribu user mendaftar dan mendapat medical chek up,” ujar Alvin.
Baru-baru ini, Digidoc bahkan telah bekerja sama dengan berbagai instansi seperti Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Program Larasati Kemenag dan program Sarsipol Polres Banjarnegara untuk pengembangan pelayanan.