Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Terbongkarnya Persembunyian 35 Kg Peledak "Mother of Satan" di Kaki Gunung Ciremai

Kompas.com - 06/10/2021, 06:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Polisi menemukan persembunyian 35 kilogram (kg) bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021) lalu.

Lokasi penemuan tepatnya di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Sebanyak 5 kg di antaranya kemudian diledakkan di kaki Gunung Ciremai pada Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Bahan Bom Mother of Satan Milik Napi Teroris Diledakkan di Gunung Ciremai, Dentumannya Terdengar Sampai 10 Km

 

Ledakannya sebabkan dentuman dahsyat yang terdengar hingga 10 km. Ledakan bahan peledak itu juga menyebabkan longsor di titik peledakkan. 

Lantaran daya ledaknya yang dahsyat inilah, Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) disebut juga "Mother of Satan". 

Baca juga: Penemuan 35 Kilogram Bahan Peledak TATP Berawal dari Pengakuan Narapidana

Penemuan 35 kg bahan peledak "Mother of Satan"

Bagaimana polisi bisa menemukan persembunyian 35 kg bahan peledak berbahaya tersebut? 

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menerangkan, ternyata pembocor lokasinya tidak lain adalah pemiliknya sendiri, yakni Imam Mulyana (31). 

Baca juga: 35 Kg Peledak Mother of Satan Ditemukan di Kaki Gunung Ciremai, Kadus Akan Periksa Warga Asing yang Datang

Menurut dia, puluhan kilogram TATP itu ditemukan dalam wadah terpisah-pisah di sekitar lokasi.

"Densus 88 Polri menemukan 35 kilogram TATP di TKP," kata Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Densus 88 Temukan 35 Kilogram Bahan Peledak TATP di Kaki Gunung Ciremai Majalengka

Imam sendiri merupakan narapidana teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.

Pengakuan Imam itu keluar setelah ia menjalankan ikrar untuk sumpah setia ke NKRI dan Pancasila.

Baca juga: Mengenal TATP, Bahan Baku Peledak Berjuluk Mother of Satan yang Ditemukan di Bekas Markas FPI

Siapakah Imam Mulyana, pemilik "Mother of Satan"?

Imam sendiri ditangkap pada 18 September 2017 ketika Presiden Joko Widodo akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon, Jawa Barat.

Imam ditangkap karena gerak-geriknya saat itu tampak mencurigakan.

Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD (Jemaah Ansharut Daulah). 

Dia berniat merampas senjata anggota polisi yang berjaga mengamankan kedatangan Presiden sekaligus melukainya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com