Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Pendiri Rumah Angling Dharma Pandeglang Tak Langgar Hukum, Malah Bantu Banyak Orang

Kompas.com - 23/09/2021, 17:49 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pihak kepolisian meminta penjelasan kepada Sultan Jamaludin Firdaus yang viral disebut sebagai seorang raja dari Kerajaan Angling Dharma Pandeglang

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah mengatakan, dari hasil klarifikasi, Sultan Jamaludin bukan seorang raja dan Angling Dharma bukan sebuah kerajaan.

Baca juga: Foto-foto Perumahan Angling Dharma Pandeglang yang Sempat Heboh Dikira Kerajaan

"Hasilnya, raja yang disebutkan dan viral tidak bersangkutan kerajaan. Itu murni bersangkutan suka dengan corak-corak kerajaan," katanya saat dihubungi, Kamis (23/9/2021), dikutip dari Tribun News.

Baca juga: Rumah Angling Dharma Ada di Pandeglang sejak 2002, Ogah Dikaitkan dengan Kerajaan Sunda Empire

Menurut dia, Jamaludin tidak melanggar kaidah hukum.

Malah, Jamaludin yang dipanggil baginda oleh orang di sekitarnya itu memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu.

Untuk itu, dia meminta agar kejadian itu tidak dikaitkan kasus Sunda Empire yang sempat viral beberapa waktu lalu lantaran membuat kegaduhan.

"Jelas berbeda tentu karena dana membangun rumah itu berdasarkan keterangan yang kami peroleh itu berasal dari dana swadaya dan bantuan dari donatur yang datang ke rumah baginda," jelasnya.

Jagat maya dihebohkan dengan munculnya seseorang yang disebut raja di Kabupaten Pandeglang, Banten, bernama Sultan Jamaludin Firdaus.

Raja itu diberitakan membangun puluhan rumah dan memiliki tempat yang disebut Kerajaan Angling Dharma.

Juru bicara Sultan Jamaludin Firdaus, Ki Jamil Badranaya, mengonfirmasi perihal berita itu. Dia menyebut Sultan Jamaludin bukan seorang raja dan Angling Dharma bukan sebuah kerajaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com