Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bambang Samsudin, Seniman Angklung Pengembang Metode Kodaly, Satu-satunya di Sumedang

Kompas.com - 18/09/2021, 11:04 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Angklung merupakan alat musik tradisional asli Jawa Barat, Indonesia.

Untuk memudahkan mempelajari cara memainkan angklung, ada pola atau metode pembelajaran khusus yang dinamakan kodaly.

Namun saat ini, kodaly atau sistem pembelajaran untuk mempermudah dalam memainkan dan memahami intonasi nada dalam alat musik angklung ini masih sangat jarang diketahui.

Selain itu, sudah jarang pula, pengajar atau seniman yang memahami metode kodaly ini.

Salah satu seniman musik yang masih konsen mengembangkan kodaly di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yaitu Bambang Samsudin.

Baca juga: Cerita di Balik Unggahan Viral Saung Angklung Udjo Lelang Alat Musik

Di Kabupaten Sumedang, pria kelahiran Bandung, 8 Desember 1962 ini dikenal sebagai maestro kodaly.

"Sejak tahun 1982 mulai ngajar. Pertama dulu di sekolah-sekolah di Kota Bandung. Kemudian sekitar tahun 2002-2003, karena Ibu saya asli Sumedang, saya kembali ke sini dan mulai mengajar seni angklung di sekolah-sekolah di Sumedang," ujar Bambang kepada Kompas.com, di Sanggar Seni Angklung Budi Asih, di Jalan Budi Asih, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat (17/9/2021) sore.

Baca juga: Nasib Saung Angklung Udjo, Seniman Beralih Jadi Tukang Sayur, Kesulitan Cicil Utang Bank

Bambang Samsudin, seniman dan guru angklung menunjukkan metode kodaly untuk mengarahkan pelajar memahami angklung di Studio Angklung Budi Asih, Sumedang, Jumat (17/9/2021). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Bambang Samsudin, seniman dan guru angklung menunjukkan metode kodaly untuk mengarahkan pelajar memahami angklung di Studio Angklung Budi Asih, Sumedang, Jumat (17/9/2021). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Suami dari Irawati (44) ini menuturkan, ia konsen mengenalkan seni angklung karena jatuh hati pada alat musik berbahan bambu ini.

"Karena angklung memiliki suara yang sangat berbeda, yang tidak bisa ditiru musik teknologi. Angklung juga punya nilai filosofis tersendiri. Alat musik ini tidak bisa berdiri sendiri, mengarahkan untuk disiplin, gotong royong, rasa memiliki itu ada di angklung. Juga karena ini alat musik asli Indonesia," tutur Bambang.

Baca juga: Sulit Bayar Utang karena Pandemi, Saung Angklung Udjo: Tolong, Jangan Ada Debt Collector ke Sini

Metode kodaly mudah dipelajari

Kodaly, kata Bambang, merupakan gerak tangan yang diperankan arranger untuk mengarahkan para pemain angklung memahami intonasi nada doremi pasolasido.

"Saya mulai mempelajari kodaly itu tahun 1982. Waktu itu, sangat sulit sekali mengajarkan angklung melalui metode lain termasuk melalui visual gambar. Tapi setelah memahami kodaly ini, anak-anak (pelajar) mudah memahaminya," sebut ayah dari Alenia Ratu Syamira (17), Beliana Fasa Syamira (15), Zanaka Bambang Wibisana (13), dan Donaminati Syamira (9) ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com