KOMPAS.com - Pria bernama Lamek Alipky Taplo atau lebih dikenal dengan Lamek Taplo disebut terlibat dalam serangkaian aksi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pada Senin (13/9/2021), kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan kontak senjata dengan Pos Pamtas Yonif 403/WP.
Selain itu, KKB juga membakar sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas, pasar, bank, hingga sekolah di Distrik Kiwirok.
Aksi-aksi itu disebut didalangi oleh Lamek Taplo, pimpinan dari KKB Ngalum Gupel di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Berita populer lainnya adalah soal tindakan preman yang menutup akses jalan di Jembatan Tuntungan, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Jika pengendara ingin melintasi jembatan, harus membayar uang ke preman tersebut. Apabila tidak mau membayar, pengendara diminta putar balik.
Aksi premanisme tersebut sempat terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Nama Lamek Taplo memang tidak lebih dikenal dari KKB Egianus Kogoya atau Goliath Tabuni. Lamek merupakan pimpinan dari KKB Ngalum Gupel di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dia juga adalah Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Pada Senin, kelompok ini melakukan kontak tembak dengan Pos Pamtas Yonif 403/WP. Selain itu, mereka juga membakar sejumlah fasilitas umum di Distrik Kiwirok.
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga,” ucap Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Christian Irreuw, Senin (13/9/2021).
Sebelumnya, pada 20 Oktober 2020, Lamek tercatat pernah menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca selengkapnya: Sosok Lamek Taplon, Panglima Komando TPNPB yang Tembak TNI dan Bakar Puskesmas