MEMPAWAH, KOMPAS.com –Kepolisian Resor (Polres) Mempawah, Kalimantan Barat, menyelidiki adanya dugaan motif asmara yang melatarbelakangi peristiwa tewasnya ED (65), seorang pensiunan perwira polisi yang dibacok MS (55), tetangganya.
“Ada dugaan motifnya terkait asmara. Tapi belum bisa kita detailkan karena masih didalami. Yang pasti, ini murni person to person,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mempawah Rizal kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Rizal memastikan, perkara tersebut tidak terkait dengan institusi maupun kesukuan.
Baca juga: Seorang Pensiunan Perwira Polisi Tewas Dibacok Tetangganya
Masyarakat diminta mempercayakan sepenuhnya kepada proses penyidikan yang dilakukan dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Kami pastikan, proses penyidikan dilakukan objektif dan professional,” tegas Rizal.
Sebagai informasi, semasa aktif, ED pernah menjabat sebagai Kapolsek Segedong dan Kapolsek Mandor, Kabupaten Landak.
Sebelum tutup usia dia menjadi Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Segedong.
Baca juga: Polisi Dibacok Saat Amankan DPO Narkoba, Satu Pelaku Ditangkap
Diberitakan sebelumnya, seorang pensiunan perwira polisi berpangkat ajun komisaris berinisial ED (65) ditemukan tewas di depan rumahnya, Desa Peniti Dalam, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (8/9/2021) malam.
ED diduga diserang dengan parang seleng oleh MS (55).
Belakangan, terduga pelaku MS juga ditemukan tergeletak dengan luka di lehar tak jauh dari lokasi kejadian.