Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Tidar Jadi Tempat Isolasi Terapung Pasien Covid-19 di Jayapura

Kompas.com - 21/08/2021, 17:45 WIB
Dhias Suwandi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

 

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura memindahkan pusat karantina pasien Covid-19 dari Mes Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) ke KM Tidar yang bersandar di Pelabuhan Jayapura.

Penggunaan KM Tidar sebagai tempat isolasi terapung dibiayai oleh Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Siap Menampung 485 Pasien, Isoter Terapung KM Bukit Raya Mulai Beroperasi

Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano berharap pemindahan pasien Covid-19 ke atas kapal bisa meningkatkan imun tubuh para pasien. Sebab, selain menjadi tempat perawatan, kapal tersebut juga akan membawa para pasien berekreasi.

"Kalau di ilmu kesehatan butuh 14 hari untuk sembuh, di sini (KM Tidar) pasien bisa sembuh dalam 5-10 hari. Mereka akan menikmati matahari terbit dan malam hari bisa melihat Kota Jayapura yang seperti Hongkong kedua," ujar Mano di Pelabuhan Jayapura, Sabtu (21/8/2021).

 

Selain itu, Mano menyebut, Pemkot Jayapura telah mengucurkan dana besar guna menyewa tempat untuk dijadikan pusat karantina selama pandemi.

"Selama 2020 Pemkot Jayapura mengeluarkan biaya Rp 6 miliar untuk menyewa tempat isolasi dengan tingkat kesembuhan sangat tinggi. Kita menyewa Hotel Sahid dengan total biaya Rp 4 Miliar dan LPMP," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Sediakan 6 Kapal Isolasi Terapung untuk Pasien Covid-19

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Ni Nyoman Sri Antari, menjelaskan, kapasitas maksimal KM Tidar untuk menampung pasien Covid-19 mencapai 873 orang.

 

Namun untuk tahap awal, mereka baru akan menyediakan 150 tempat tidur dan berikutnya akan disesuaikan dengan perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Jayapura.

"Nanti akan digeser sebanyak 27 pasien yang ada di LPMP ke KM Tidar. Saat ini masih 1.800 pasien yang melakukan isolasi mandiri dan sebagian akan didorong ke KM Tidar," terang Nyoman.

Di dalam KM Tidar, terang Nyoman, ada pembagian tiga zona, yaitu zona merah, kuning dan hijau. Zona-zona tersebut akan digunakan sesuai dengan kondisi pasien.

"Kalau yang hasil PCR baru keluar, kita akan taruh di zona merah, nanti setelah beberapa hari akan dipindahkan ke zona kuning," kata dia.

Waktu penggunaan KM Tidar sebagai pusat isolasi terapung, nantinya akan disesuaikan dengan perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Jayapura.

Namun dari Kementerian Perhubungan sudah menyatakan KM Tidar bisa digunakan hingga pelaksanaan PON pada Oktober mendatang.

"Kita lihat perkembangan, kalau jumlah kasusnya turun, mubazir juga kalau kapal sebesar ini harus siaga di Kota Jayapura," ujar Nyoman.

Baca juga: Pasien Isoman di Jombang Mulai Dipindahkan ke Rumah Isolasi Terpusat

Untuk menjaga kondisi psikologi pasien Covid-19, KM Tidar juga akan berlayar di sekitar perairan Jayapura.

"Sesekali kapal ini akan tur membawa pasien yang ada di kapal sehingga bisa menikmati pemandangan," kata dia.

Selain para kru kapal, akan ada tim kesehatan yang ikut tinggal di atas KM Tidar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com