Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tingkuluak Balenggek, Pakaian Khas Lintau yang Dipakai Puan Maharani Saat Bacakan Teks Proklamasi

Kompas.com - 17/08/2021, 15:23 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan Teks Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada peringatan HUT RI ke 76 di Istana Negara, Selasa (17/8/2021).

Menariknya, cucu dari Bapak Proklamator RI, Soekarno itu saat mengikuti upacara tersebut mengenakan pakaian adat bundo kanduang Sumatera Barat.

Pakaian adat tersebut berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar dengan nama khas Tingkuluak Balenggek.

Baca juga: Jokowi Kenakan Busana Khas Pemuka Adat Lampung Pepadun dalam Upacara HUT Ke-76 RI

Selain dipakai saat acara adat, seperti pernikahan dan pengangkatan datuak dalam suatu kaum, busana tersebut merupakan simbol kebesaran dan pentingnya peran seorang ibu sebagai pengambil keputusan di Minangkabau.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengakui pakaian yang dipakai Puan Maharani merupakan Tingkuluak Balenggek yang berasal dari Lintau, Tanah Datar.

 

Bupati Tanah Datar apresiasi Puan Maharani

Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengatakan bahwa tutup kepala yang dipakai Ketua DPR Puan Maharani ketika membacakan teks proklamasi merupakan salah satu pakaian adat di Kabupaten Tanah Datar.

"Khusus tutup kepala itu adalah Tingkuluak Balenggek, khas Lintau, Tanah Datar," ujar Eka Putra kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Uniknya Upacara Bendera di Syou, Papua Barat, Digelar di Hutan Belantara dan Panjat Pohon Pisang

Eka Putra mengapresiasi Puan Maharani yang telah memakai pakaian adat Tanah Datar karena memang Puan memiliki darah Minangkabau.

"Mbak Puan itu berdarah Minang, ayahnya berasal dari Nagari Sabu, Tanah Datar. Bisa jadi, itu adalah bentuk ikatan emosional beliau dengan Tanah Datar. Wajar beliau memakai pakaian Tanah Datar," kata Eka Putra.

Di sisi lain, menurut Eka, dipakainya Tingkuluak Balenggek oleh Puan Maharani telah membantu mempromosikan pakaian adat Tanah Datar.

"Terimakasih dan semoga hal ini membuat pakaian adat yang ada di Tanah Datar bisa dilestarikan dan semakin dikenal," kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com