Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Diteriaki Penonton, Ini Perjuangan Lia hingga Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 09/08/2021, 16:39 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua guru asal Indonesia tercatat berkiprah sebagai wasit di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Pertama, Wahyana, guru PJOK di SMPN 4 Patuk, Kapenawon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Kemudian, Qomarul Lailah, guru Bahasa Inggris di SDN Sawunggaling I/382, Wonokromo, Surabaya.

Lia, panggilan Qomarul Lailah, rupanya memiliki kisah perjuangan luar biasa hingga dirinya bisa memimpin pertandingan di tingkat internasional.

Baca juga: Jadi Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana Tak Lupakan Kewajibannya Mengajar

Diteriaki penonton 

Qomarul Lailah (44), guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya terpilih menjadi wasit perempuan di Olimpiade Tokyo 2020.DOK. QOMARUL LAILAH Qomarul Lailah (44), guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya terpilih menjadi wasit perempuan di Olimpiade Tokyo 2020.

Bagi Lia, bisa menjadi wasit di ajang turnamen bulu tangkis tertinggi tingkat internasional tidak dicapai secara instan.

Awal mulanya, Lia tidak terlalu tertarik menjadi wasit. Namun, setelah mendapatkan pengetahuan mengenai olahraga tersebut, Lia mencoba mengikuti pelatihan tingkat provinsi.

Meski lulus, dia tidak langsung menjadi wasit profesional saat itu.

Protes dari pemain bulu tangkis pun juga pernah diterimanya saat memimpin pertandingan.

"Teriakan bernada kecewa dari pemain banyak, seperti kok begitu sih wasitnya, wasit lulusan mana itu, hingga wasitnya harus sekolah lagi," kata Lia saat dikonfirmasi, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta

Terpacu untuk belajar hingga pimpin pertandingan internasional

Ilustrasi badmintonShutterstock Ilustrasi badminton

Teriakan yang selalu terngiang di telinga perempuan berusia 44 tahun tersebut tidak membuat semangatnya ciut.

Sebaliknya, hal tersebut justru mendorongnya untuk terus belajar dari berbagai sumber termasuk dari buku berbahasa Inggris.

Sebagai syarat memimpin pertandingan di tingkat Olimpiade, kata Lia, dirinya harus lulus sertifikasi BWF untuk memimpin laga bulu tangkis internasional.

"Saya mendapatkan sertifikat BWF Internasional pada 2017 lalu," ujar Lia yang saat ini mengaku masih menjalani karantina di Jakarta ini.

Baca juga: Peluh Para Pahlawan Olimpiade Tokyo 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com