Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Diteriaki Penonton, Ini Perjuangan Lia hingga Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 09/08/2021, 16:39 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Memimpin pertandingan bulu tangkis level internasional, ternyata bukan pertama kali dilakukan Lia.

Sebelumnya dia sudah berkali-kali memimpin pertandingan internasional seperti Asia Junior Champ ( Jakarta), World Junior Championship (Alor Setar Malaysia, Bilbao Spanyol, Yogyakarta, Markham Kanada), dan Sudirman Cup (Dongguan China, Gold Coast Australia).

Namun bagi Lia, terlibat dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah pencapaian tertingginya. Dia pun merasa bangga karena bisa lulus sertifikat BWF.

"Secara saya ini kan termasuk masih baru lulus BWF Certificated tahun 2017, jadi sebetulnya tergolong junior. Bisa disandingkan dengan wasit-wasit dunia senior yang lain, tentu saja itu suatu kehormatan tersendiri bagi saya," ujarnya.

Baca juga: Tangis Bahagia Orangtua Windy Cantika, Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020: Sempat Enggak Percaya

Motivasi siswa

Dia berharap, ada banyak lagi wasit bulu tangkis wanita di Indonesia yang bisa mencapai kejuaraan internasional seperti dirinya.

Semangatnya untuk terus belajar juga ditularkan kepada anak didiknya di SDN Sawunggaling I/382, Wonokromo, Surabaya.

"Murid-murid selalu saya motivasi untuk disiplin, percaya diri dan pantang menyerah. Karena itu yang menjadi poin penting dalam meraih kesuksesan," ucapnya.

Lia berpesan agar anak-anak tidak pernah takut mencoba sesuatu.

Dalam konteks belajar bahasa inggris, dia selalu mengajarkan agar generasi muda tidak takut berbahasa Inggris.

"Karena bahasa itu kebiasaan. Saya ajarkan ke mereka itu ‘wani’ atau berani berbicara Inggris," kata warga Jalan Wonokitri Surabaya ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com