Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mbah Warsi, Pedagang Bubur Sumsum di Wonogiri Tetap Eksis Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 26/07/2021, 07:30 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Kendati usianya sudah renta, Mbah Warsi (76) tetap bersemangat melayani konsumennya, Minggu (25/7/2021) pagi.

Nenek dari tiga anak dan sembilan cucu ini masih terus berjualan jenang sumsum meskinya usianya sudah uzur.

Setiap harinya Mbah Warsi berjualan di emperan toko pasar tiban Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Selain menjual jenang sumsum, Mbah Warsi juga menjual bubur mutiara.

Baca juga: Banyak Pedagang Kecil Terdampak PPKM Darurat, Ganjar: Saya Tidak Tega

Untuk berjualan, Mbah Warsi masih mengenakan kebaya dipadu dengan jarik. Tak lupa Mbah Warsi taat prokes mengenakan masker kain selama berjualan.

Mbah Warsi menyadari bahwa pandemi mengharuskannya mengenakan masker agar tidak tertular Covid-19.

“Kata anak saya harus pakai masker biar tidak tertular corona,” kata Mbah Warsi kepada Kompas.com, Minggu (25/7/2021).

Meski sudah sepuh, Mbah Warsi tak mau dibantu anak cucunya saat berjualan. Semua dilakukannya sendiri.

Bahkan, saat proses pembuatan jenang, Mbah Warsi mengerjakan mulai dini hari hingga pagi hari.

Rupanya untuk proses pembuatan jenang buatan Mbah Warsi memakan waktu yang cukup lama. Pasalnya, semua prosesnya dilakukan secara manual.

“Saya masak sendiri dan cari bahan sendiri,” kata Mbah Warsi .

Mulai dari memarut kelapa, Mbah Warsi pun melakukannya secara manual.

Setiap hari ia harus memarut lima kelapa tua untuk diambil santannya.

Santan itu dimasukkan ke dalam tepung jenang secara perlahan hingga akhirnya menghasilkan jenang sumsum yang banyak disukai warga.

Baca juga: Jeritan Pedagang Malioboro, Tak Bisa Berjualan Saat PPKM Darurat, Kini Terlilit Utang

Mbah Warsi tidak mau membeli santan instan atau sudah diparut di pasar lantaran akan memengaruhi cita rasa jenang sumsumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com