Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Pedagang Malioboro, Tak Bisa Berjualan Saat PPKM Darurat, Kini Terlilit Utang

Kompas.com - 22/07/2021, 17:49 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) maupun lesehan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tidak bisa berjualan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat 3-20 Juli 2021.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka terpaksa utang dari bank. 

"Kemarin bisa utang ke bank sekarang tidak bisa bayar sehingga tidak bisa utang lagi. Lalu koperasi mandek, pilihannya adalah bank dengan bunga per bulan delapan persen, ini terpaksa," kata Presidium PKL Malioboro Sujarwo Putra, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: DI Yogyakarta Terapkan PPKM Level 3 dan 4, Sekda: Jalan Malioboro Masih Ditutup

Sujarwo menyampaikan, selama pandemi Covid-19 banyak sekali rekannya yang gulung tikar.

"Komunitas bisa menerima meski dengan napas ngos-ngosan. Kalau gulung tikar banyak karena semenjak hampir 2 tahun pada periode pertama 4 bulan tidak jualan, kemudian tidak pernah bisa kembali lagi normal, tahun baru dan lebaran diharapkan zonk," kata dia.

Dia berharap, pemerintah daerah mengizinkan pedagang kembali berjualan di kawasan Malioboro pada 26 Juli 2021.

"Kita minta ke teman-teman tenang dan bersabar tapi melihat dengan seksama apakah 26 sudah boleh berdagang atau tidak. Setelah itu kalau ternyata belum boleh berdagang, menjadi wajar apabila melakukan semacam aksi yang sifatnya sesuai dengan kondisi," katanya.

Sujarwo meyakini pemerintah kota maupun provinsi secepatnya memberikan kesempatan bagi PKL untuk berjualan.

"Kemarin saya baca pernyataan Sultan seperti memberi sinyal terkait kebijakan PKL," katanya.

Baca juga: Cegah Kerumunan, Jalan Malioboro Disekat dan Lampu Taman Dimatikan

Dirinya juga berharap bantuan dari refocusing danais maupun APBD melalui koperasi dapat segera dilakukan.

"Kemarin Sudah kirim surat ke Ngarso Dalem dan menyambut positif meminta ada stimulan modal untuk pedagang kaki lima melalui koperasi agar bisa terus bergulir," kata dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro, Yati Dimanto segera ada bantuan dari pemerintah mengingat para pedagang selama ini belum pernah mendapat bantuan apa pun.

"Kami sangat mengharapkan bantuan modal atau untuk hidup dari pemerintah, selama ini belum pernah ada bantuan apa apa," kata dia.

Dengan adanya wacana bantuan program stimulan, ia berharap dapat segera terealisasi dengan tepat.

"Nanti bantuan bisa disalurkan melalui paguyuban agar masing-masing tepat sasaran," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com