Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Cilok, Awalnya Bermodal Rp 20.000, Kini Bisa Naik Haji hingga Beli 3 Apartemen

Kompas.com - 20/06/2021, 16:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pada 1997 lalu, Harsono bersama istrinya, Siti Fatimah, memulai bisnis berjualan cilok.

Warga Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, itu mendapat ide berjualan cilok dari sang ayah, yang juga seorang penjual cilok di Bali.

Saat ayahnya pulang dari Bali, Harsono meniru bisnisnya, yakni membuat cilok dari campuran daging dan tepung.

Kala itu, cilok di Jember hanya dibuat dari tepung, belum ada yang berbahan daging.

“Modal awal dulu paling hanya Rp 20.000,” ujar Harsono, Sabtu (19/6/2021).

Awal berjualan cilok adalah masa-masa penuh perjuangan. Harsono menjajakan cilok secara berkeliling. Dia berangkat pukul 06.30 WIB.

Baca juga: Kisah Harsono, Sukses Jual Cilok hingga Punya 3 Apartemen dan 13 Rumah Kontrakan

“Berangkat pagi, pulangnya habis isya,” ucapnya.

Dia kerap menyambangi sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Sumbersari hingga Kecamatan Kaliwates.

Meski sudah berpeluh keringat, cilok Harsono tak pernah terjual habis. Penghasilannya pun tak sesuai harapan. Hal itu membuat semangatnya kendur.

Apalagi ketika wali murid tidak memperbolehkan anaknya membeli cilok karena merupakan jenis makanan baru.

Alhasil, Harsono kembali ke profesi lamanya, yakni menjadi pengayuh becak selama dua bulan.

Namun, berkat dorongan istrinya, Harsono kembali berjualan cilok.

“Waktu itu, penghasilan becak hanya Rp 5.000. Sedangkan berjualan cilok Rp 10 ribu,” ungkap istrinya, Siti Fatimah.

Baca juga: Penembakan Wartawan Media Online di Sumut, Jenazah Ditemukan 300 Meter dari Rumahnya

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com