Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota TNI dan Istrinya Ditembak OTK | Viral Video Anak SD Minta Jambu

Kompas.com - 10/06/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Anggota TNI Pratu Nurrohman (26) dan istrinya ditembak orang tidak dikenal (OTK), Selasa (8/6/2021).

Pria yang bertugas di Bandara Radin Inten II, Lampung dtembak bersama istrinya saat mengendarai mobil melintas di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Lampung, Selasa dini hari.

Sementara itu di Sleman, viral video TikTok yang merekam secarik kertas yang ditulis anak SD yang meminta buah jambu mawar.

Video tersebut direkam oleh Yulia Wulandari dan diunggah di akun TikTok pribadi miliknya

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya.

1. Anggota TNI dan istrinya ditembak OTK

Satreskrim Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP di lokasi dugaan penembakan yang dialami anggota TNI di Way Halim, Bandar Lampung.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Satreskrim Polresta Bandar Lampung melakukan olah TKP di lokasi dugaan penembakan yang dialami anggota TNI di Way Halim, Bandar Lampung.
Anggota TNI Pratu Nurrohman (26) dan istrinya ditembak orang tidak dikenal (OTK), Selasa (8/6/2021) saat mengendarai mobil melintas di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Lampung.

Sebelum penembakan terjadi, mobil korban dipepet kendaraan lain dan pengendaranya melepaskan tembakan ke arah Pratu Nurrohman yang berada di belakang kemudi mobil.

Akibatnya, Pratu Nurrohman mengalami luka tembak di telapak tangan, sedangkan istrinya yang duduk di kursi depan juga terkena tembakan di bagian paha.

Baca juga: Detik-detik Anggota TNI dan Istrinya Ditembak OTK Saat Berada di Mobil, Korban Sempat Dipepet

2. Viral anak SD minta jambu

Cuplikan video TikTok viral soal anak yang meminta jambu di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cuplikan video TikTok viral soal anak yang meminta jambu di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seorang siswa sekolah dasar (SD) mendapat banyak pujian karena dengan sopan meminta buah jambu mawar lewat secarik kertas yang ditempel di pagar rumah pemiliknya.

Di kertas yang tertempel di pagar tersebut tertulis "Permisi saya anak SD, maaf saya boleh gak minta jambu mawarnya. Ciri : warnanya kuning, bulat, daunya panjang, baunya harum, kalau sudah gantung di pagar".

Aksi tersebut direkam oleh pemilik jambu mawar, Yulia Wulandari warga Kabupaten Sleman dan diunggah di aku TikTok miliknya.

Yulia menceritakan peristiwa tersebut tepatnya pada 12 Mei 2021.

Baca juga: Video Viral Anak SD Minta Jambu, Pemilik: Dia Bisa Beri Contoh ke Kita

3. Hanya tersedia 16 menit untuk selamatkan diri

Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunamiShutterstock Ilustrasi tsunami, peringatan dini tsunami
Berdasarkan skenario terburuk jika terjadi tsunami yang dipicu oleh gempa magnitudo 8,7 di selatan Jawa Timur, pantai selatan Blitar adalah wilayah yang tercepat terempas gelombang.

Melalui satu pemodelan yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gelombang tsunami bisa mengempas pantai selatan Blitar dalam waktu 20 menit hingga 24 menit sejak gempa bumi terburuk dengan magnitudo 8,7 terjadi.

"Padahal, masih perlu waktu 4 menit sampai ada peringatan tsunami. Jadi tinggal ada 16 menit untuk menyelamatkan diri," ujar Kepala BMKG Dwikorita Ratnawati di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Selasa (8/6/2021) malam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com