Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota TNI dan Istrinya Ditembak OTK | Viral Video Anak SD Minta Jambu

Kompas.com - 10/06/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

Ia mengatakan tim BMKG melakukan pengujian sebuah jalur evakuasi sepanjang sekitar 700 meter dan dengan berjalan cepat berhasil mencapai level ketinggian aman dalam waktu 14 menit.

"Tadi kami mencoba jalur evakuasi. Kami berjalan cepat, waktunya 14 menit itu sudah sampai di ketinggian bukit 30 meter, artinya sudah aman," tuturnya.

Baca juga: Hanya Tersedia 16 Menit untuk Menyelamatkan Diri jika Tsunami Mengempas Pantai Selatan Blitar

4. Sopir truk yang tantang konvoi TNI minta maaf

Sopir truk yang diduga enggan memberi jalan pada konvoi kendaraan pengangkut alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI di Lumajang, Jawa Timur, meminta maaf.

Menurut Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho, sopir tersebut meminta maaf karena telah mengunggah video dengan narasi yang berpotensi menimbulkan polemik.

"Intinya kalau misalnya dia tidak viral, tidak ada membuat statement apa pun tidak masalah sebenarnya. Cuma karena dia mengeluarkan narasi yang seolah membuat bikin kontraproduktif, jadi ada yang menimbulkan polemik," jelasnya.

Ia mengatakan sopir truk tersebut dalam posisi tidak bersalah karena kondisi jalan yang sempit sehingga tidak bisa meminggirkan kendaraannya.

"Dari segi hukum, pelanggaran lalu lintas tidak ada. Cuma karena mengeluarkan narasi dan viral gitu aja. Kalau keluar narasi-narasi kayak gitu gimana sih. Padahal, ini kan lembaga, habis latihan juga," katanya.

Baca juga: Sopir Truk yang Tantang Konvoi Kendaraan TNI di Lumajang Akhirnya Minta Maaf, Ini Ceritanya

5. Pengunjung dan pemilik warung enggan cabut laporan

Video pengunjung dan pemilik rumah makan di Telaga Sarangan berkelahi beredar di media social. Keduanya berkelahi karena pengunjung yang memesan sate kepada pedagang keliling dan dibawa masuk ke rumah makan.KOMPAS.COM/SUKOCO Video pengunjung dan pemilik rumah makan di Telaga Sarangan berkelahi beredar di media social. Keduanya berkelahi karena pengunjung yang memesan sate kepada pedagang keliling dan dibawa masuk ke rumah makan.
Polsek Plaosan telah memeriksa 9 saksi terkait video viral pengunjung Telaga Sarangan yang berkelahi dengan pemilik warung makan gara-gara pesanan sate.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Plaosan AKP Munir. Dari keterangan saksi, penyebab perkelahian adalah kesalahpahaman.

Munir menambahkan, pihaknya belum bisa memutuskan karena kedua belah pihak sama-sama merasa dirugikan dan melapor. Mereka semua sama-sama mengaku sebagai korban.

Sejauh ini, kata dia, belum ada upaya damai atau mencabut laporan dari kedua belah pihak.

“Kita masih melakukan pendalaman soal laporan keduanya,” imbuh dia.

Baca juga: Tak Ada Upaya Damai, Pengunjung dan Pemilik Rumah Makan yang Berkelahi karena Sate Enggan Cabut Laporan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma. Asip Agus Hasani, Sukoco | Editor : David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com