Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Peneliti Vaksin Nusantara Dipanggil Ganjar Pranowo, Bahas Apa?

Kompas.com - 22/04/2021, 17:17 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memanggil sejumlah tim yang terlibat dalam penelitian Vaksin Nusantara untuk datang ke kantornya.

Dalam pertemuan yang digelar secara tertutup itu, tim peneliti diminta menjelaskan sejauh mana perkembangan Vaksin Nusantara yang sebelumnya dilakukan di RSUP Kariadi Semarang.

Ganjar meminta laporan tertulis terkait kejelasan pelaksanaan penelitian Vaksin Nusantara setelah sempat ramai di pemberitaan.

"Saya hanya ingin menanyakan, sampai mana progresnya. Setelah kemarin berita ramai, terus kemudian dilanjutkan di RSPAD. Kemarin sempat ditunda, lalu saya tanya pergerakannya sampai mana, karena tadi sifatnya masih lisan jadi saya minta laporan tertulisnya," kata Ganjar di kantornya, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Dukung Terawan, Dedi Mulyadi Siap Jadi Relawan Vaksin Nusantara

Ganjar menanyakan apakah ada kemungkinan sejumlah kendala yang dihadapi oleh tim peneliti Vaksin Nusantara.

"Perkembangannya sampai di mana? Apa yang belum beres dan apa yang tidak beres. Apakah dari sisi kelembagaan, regulasi, metode/metodologi, sampel dan lainnya. Juga hasil yang sudah pernah dicapai pada fase pertama, tapi belum bisa dijawab. Mudah-mudahan awal minggu depan sudah ada laporannya," tegasnya.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti soal permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan Vaksin Nusantara.

Sebab, sejauh ini pihaknya hanya mengikuti dari pemberitaan yang ada.

"Kalau masalahnya apa, ya saya tidak tahu. Apakah di izin, apakah di metode saya tidak tahu. Justru ketika saya nonton televisi lihat di berita prosesnya jalan lagi di RSPAD, lho berati tidak ada masalah, terus apa yang kemarin ramai-ramai. Maka saya undang, udah deh saya minta laporannya. Tolong sampaikan sama pusat saya minta itu boleh atau tidak," ungkapnya.

Baca juga: BPOM: Uji Klinis Vaksin Nusantara Belum Bisa Lanjut ke Fase 2

Menurutnya, Jawa Tengah menjadi tempat pengembangan Vaksin Nusantara yang ada di RSUP Kariadi dan RSUD Moewardi, sehingga dirinya merasa berkepentingan untuk mendapatkan laporan.

"Jadi saya harus tahu progresnya. Kalau tidak tahu nanti bagaimana saya menjelaskan. Selama ini kan saya belum pernah dapat laporannya, maka saya undang agar bisa mendapat reportnya, biar tidak menjadi kontroversi dan jangan sampai ada nuansa politiknya yang justru mengemuka," terangnya.

Ganjar berharap, sejumlah persoalan bisa segera diselesaikan. Apalagi saat ini, Indonesia sedang membutuhkan vaksin banyak dalam rangka menghadapi pandemi.

"Kita kan lagi butuh vaksin banyak, maka dari potensi yang kita bisa seberapa sih. Belajar dari kasus India yang sekarang, kita kesulitan mendapatkan vaksin," pungkasnya.

Tim penelitian Vaksin Nusantara yang diundang Ganjar tersebut terdiri dari pihak perguruan tinggi dan rumah sakit yakni Undip dan RSUP Kariadi Semarang juga melibatkan RSUD Moewardi Solo.

Usai pertemuan selesai, sejumlah tim peneliti Vaksin Nusantara enggan memberikan komentar. Saat ditanya awak media, mereka enggan menanggapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com