Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkrut akibat Pandemi, Begini Cara Usaha Batu Giok Aceh Mulai Bangkit

Kompas.com - 10/04/2021, 11:17 WIB
Raja Umar,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


ACEH BESAR, KOMPAS.com - Pandemi virus corona telah berdampak langsung terhadap berbagai sektor usaha mikro, termasuk di Provinsi Aceh.

Salah satu usaha yang terdampak adalah kerajinan batu giok khas Aceh yang terkenal memiliki kualitas terbaik dan diyakini berkhasiat untuk kesehatan tubuh.

Hammawi yang menjual berbagai jenis kerajinan dari bahan batu giok Aceh terpaksa harus tutup beberapa bulan pada saat awal pandemi Covid-19.

"Sekitar Maret hingga Juli 2020, usaha saya terpaksa tutup karena tidak ada pembeli yang datang," Kata Hammawi kepada Kompas.com saat ditemui di tempat usahanya di kawasan Lampenurut, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (9/4/2020).

Baca juga: Cara Menjadi Agen Elpiji 3 Kg: Modal Usaha, Syarat, dan Aturan Operasi

Hammawi terpaksa harus memberhentikan delapan orang tenaga kerja yang memproduksi berbagai jenis aksesoris dari bahan batu giok seperti kalung, gelang, cincin, tasbih, tali jam dan lainnya.

"Saya tidak punya biaya untuk bayar jasa pekerja," kata dia.

Bangkit berkat modal usaha

Setelah beberapa bulan tutup, Hammawi kehabisan modal untuk memulai kembali usaha penjualan aksesoris batu giok yang telah dirintisnya sejak 2014 lalu. 

Hammawi kemudian mengajukan pinjaman modal ke Pegadaian Syariah, Cabang Ketapang, Kabupaten Aceh Besar.

"Saya ajukan pinjaman dari Pegadaian Syariah dan alhamdulillah langsung diberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 20 juta," kata Hammawi.

Baca juga: Kisah Rani Anjani, Perajin Cobek Tradisional Cianjur, Mempertahankan Warisan Usaha Turun-temurun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com