Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Sekolah Tatap Muka, Sri Sultan HB X: Kemungkinan Dimulai dari SMA

Kompas.com - 19/03/2021, 23:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut sekolah tatap muka baru bisa dilakukan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebab, ia mengaku tidak mau kebobolan dengan membuka seluruh sekolah di DIY.

"Mahasiswa belum karena dari luar daerah baru naik (kasus Covid-19). Kemungkinan dimulai dari SMA karena kebanyakan (siswa) warga lokal. Kita pertimbangkan betul jangan asal, nanti jadi masalah baru," kata dia, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Pemprov DIY Sudah Perbolehkan Sekolah Tatap Muka dan Pertunjukan Seni secara Terbatas

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan 10 sekolah untuk memulai uji coba pembelajaran tatap muka.

"Tahap awal kita menyiapkan untuk yang 10 sekolah yang terdiri dari 5 SMK dan 5 SMA di masing-masing kabupaten/kota satu. Dan saat ini 10 sekolah tersebut untuk guru atau tenaga pendidiknya sudah divaksin," ujar dia.

Adapun 10 sekolah itu adalah SMA Negeri 1 Pajangan Bantul; SMA Negeri 1 Gamping, Sleman; SMA Negeri 1 Sentolo, Kulonprogo; SMA Negeri 9 Yogyakarta; SMA Negeri 2 Playen, Gunungkidul; SMK Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul; SMK Negeri 1 Yogyakarta; SMK Negeri 1 Pengasih Kulonprogo; SMK Negeri 1 Bantul; dan SMK Negeri 1 Depok, Sleman.

Baca juga: Usai Guru Divaksin, Jokowi Harap Sekolah Tatap Muka di Makassar Segera Digelar

Dia menambahkan, uji coba pembelajaran tatap muka akan digelar usai pemberlakuan PPKM berskala mikro selesai.

"PPKM selesai kan tanggal 22, nah mungkin kita akan uji coba sekitar bulan April untuk 10 sekolah tersebut. Kemudian akan kita evaluasi paling tidak dua minggu kita evaluasi ada klaster baru atau tidak," katanya.

Selama masa uji coba pembelajaran tatap muka, kata Didik, durasi siswa berada di sekolah hanya tiga jam dan akan dibagi menjadi dua shift.

Dia mencontohkan, shift pertama dimulai pukul 07.00-10.00 dan shift kedua pukul 09.00 hingga 12.00.

"Itu modifikasi, masing-masing sekolah bisa berbeda. Tapi pada prinsipnya bagaimana mengatur supaya tidak terjadi kerumunan dan penerapan prokes itu sesuai dengan SKB 4 Menteri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com