NGANJUK, KOMPAS.com – Seorang wanita berkerudung hitam menimang balita mungil yang menangis lirih.
Wanita itu tampak hati-hati menimang si balita dengan gerakan naik-turun berayun-ayun. Tangis si balita pun berangsur reda.
Wanita itu adalah Niati Kurnia Ningsih (32) yang sedang menimang anaknya, Arsyifa Balqis Nabiha,buah cinta bersama sang suami, Mulyadi (39), warga Dusun Padasan, Desa/Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Syifa, demikian balita tersebut disapa, memang terlahir dengan kondisi berbeda.
Baca juga: Kisah Risalianus, Bocah SD yang Ingin Jadi Guru, tapi Harus Berkebun Hidupi Ayah Lumpuh dan Ibu Bisu
Balita wanita berusia tiga bulan ini tak memiliki bola mata. Dari pemeriksaan dokter, Arsyifa diduga mengalami kelainan cryptophthalmos, dan kini masih dalam proses rawat jalan di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
“(Kata dokter Syifa) memang tidak ada bola matanya, karena ya katanya memang sudah nggak bisa berkembang,” kata Niati saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (7/3/2021).
Selain mata, pihak rumah sakit juga memeriksa beberapa organ tubuh Syifa, seperti ginjal, jantung, dan telinga.
Baca juga: Mari Bantu Risalianus, Bocah SD yang Harus Berkebun demi Hidupi Ayah dan Ibu yang Lumpuh
Pemeriksaan tersebut diperlukan petugas medis sebelum memeriksa secara menyeluruh kondisi mata Syifa.
“Alhamdulillah perkembangannya bagus untuk ginjal. Kalau telinga yang kiri masih kurang bagus, yang kanan normal. Kalau jantungnya masih ada lubangnya sedikit,” tuturnya.
Niati tak tahu secara pasti mengenai kondisi jantung Syifa. Namun, dia diminta untuk kembali membawa anaknya ke RSUD Dr Soetomo untuk menjalami pemeriksaan jantung pada 2 Agustus 2021.
Tak mampu
Keluarga Niati tergolong kurang mampu. Saat ini Niati dan kedua anaknya tinggal di rumah ayahnya di Dusun Padasan Nganjuk.
Sedangkan sang suami, Mulyadi merantau ke Palu, Sulawesi Tengah, bekerja sebagai penambal ban.
Mulanya Mulyadi beserta istri dan anaknya merantau ke Palu. Karena sudah cukup lama menetap di perantauan, keluarga ini sempat tercatat sebagai warga Kota Palu.
Namun, Niati masih kerap pulang ke Nganjuk saban tahunnya.