Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat NTT Akan Pidanakan Pengurusnya yang Ikut KLB Deli Serdang

Kompas.com - 06/03/2021, 14:34 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) NTT akan memproses hukum pidana siapapun peserta KLB Deli Serdang asal NTT, baik yang mewakili DPD maupun DPC dan juga yang mengatasnamakan DPD maupun DPC.

“Kita pasti akan pidanakan mereka, ini peringatan yang tidak main-main, kami sangat serius,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com dari Sekretaris DPD Demokrat NTT Ferdinandus Leu, Sabtu (6/3/2021).

Jefri menuturkan, DPD Partai Demokrat Provinsi NTT bersama ketua DPC di seluruh NTT tetap berjuang sampai titik darah penghabisan bersama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Tolak Hasil KLB Sumut, DPD Demokrat Papua Tegaskan Tetap Setia kepada AHY

Jefri menegaskan, Demokrat NTT tidak main-main dalam polemik ini.

"Kami sangat serius menentang gejolak ini. Demokrat NTT akan melawan dan bertarung sampai titik darah penghabisan,” ujarnya.

Menurutnya, KLB yang terjadi di Deliserdang adalah KLB ilegal dan melanggar hukum.

Disebut illegal karena tidak dihadiri oleh para pemilik suara.

“Tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dan 95 persen ketua DPC juga tidak hadir. Yang hadir justru orang-orang yang tidak jelas dan bukan kader partai, dan baru pernah terjadi dalam sejarah politik di Indonesia, ketua umum partai yang mereka tunjuk berasal dari luar partai,” kata Jefri.

Berdasarkan kronologi tersebut, DPD Partai Demokrat Provinsi NTT menyatakan sumpah dan janji kesetiaannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY),

"Kami tegak lurus dengan kepemimpinan AHY dan komitmen kami dari NTT adalah tetap menjaga Demokrat dari orang-orang buruk yang ingin merusak partai,” kata Jefri.

Ia juga meminta pemerintah pusat untuk tidak memberikan SK bagi kepengurusan KLB ilegal, karena KLB tersebut dinilai cacat hukum.

Jefri menambahkan, Partai Demokrat masih sangat percaya kepada Presiden Jokowi dan mempercayai marwah demokrasi yang dibangun selama 10 tahun.

Pihaknya tidak mempercayai segala cara abal-abal yang dipraktikkan segelintir orang untuk mencederai demokrasi.

Baca juga: KLB Tetapkan Moeldoko Jadi Ketum, DPD Demokrat Babel: KLB Tersebut Abal-abal...

Dirinya menyebut, seluruh pengurus DPD dan DPC dan 300-an PAC dan 3.000 lebih pengurus ranting solid selalu ada bersama AHY.

"Kami setia sampai akhir dan siap bertarung hingga titik darah penghabisan, kami tidak main-main, kami urus partai sangat serius," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com