19 Pegawai Dinas Penanaman Modal Blitar Alami Gejala Usai Vaksin, 3 di Antaranya Menderita Anosmia

BLITAR, KOMPAS.com - Kantor Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMTKPTSP) Kota Blitar tutup sementara sejak Jumat (5/3/2021).

Penutupan dilakukan setelah 19 pegawai mengalami gejala seperti pasien Covid-19 setelah menerima vaksin pekan lalu.

Baca juga: Dirayu Ikut KLB, Ketua DPC Demokrat di Jateng Ditawari Uang Rp 100 Juta, Ada yang Diajak Kader Partai Lain

Kepala Kantor DPMTKPTSP Kota Blitar Suharyono mengatakan, 19 pegawai tersebut telah menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Sudah diambil swab hari Jumat (5/3/2021). Hasilnya saya belum tahu, coba kontak Dinkes (Dinas Kesehatan)," ujar Suharyono kepada wartawan, Sabtu (6/3/2021).

Suharyono menjelaskan, 35 pegawai DPMTKPTSP disuntik vaksin Covid-19 pada Jumat (26/2/2021).

Sekitar tiga hari setelah itu, 19 pegawai mengalami gejala panas, mual, dan kehilangan indra penciuman atau anosmia.

"Mulai Senin (1/3/2021) ada yang mengeluh panas, ada yang gak bisa (merasakan rasa) makan, gak bisa membau. Ada juga yang mual, yang kehilangan (indra) penciuman tiga orang," kata Suharyono.

Suharyono pun meminta pegawai yang mengalami gejala itu memeriksa diri ke Puskesmas Sanawetan yang terletak sekitar 50 meter dari Kantor DPMTKPTSP.

Di Puskesmas, ujarnya, mereka diberi obat penurun panas. Namun, obat penurun panas tidak menyembuhkan gejala yang dialami.

"Setelah konsultasi dengan dokter Puskesmas, kita putuskan untuk dilakukan tes PCR terhadap 19 orang itu hari Jumat (5/3/2021)," kata Suharyono.

Baca juga: Cerita di Balik Semangkuk Soto Seharga Rp 1.000, Berawal Niat Tulus Kakak Adik, Digemari Pelanggan

Menurutnya, kantor DPMTKPTSP Kota Blitar akan dibuka pada Senin (8/3/2021). Namun, pembukaan kantor tergantung hasil tes swab belasan pegawai itu.

Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Blitar Didik Jumianto yang juga menjabat Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19, tetapi tidak mendapatkan jawaban.