PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 35 orang dari 456 guru sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menerangkan, hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) pada rentang waktu 22 Februari sampai 2 Maret 2021.
"Ada 662 guru yang di-swab. 456 orang hasilnya sudah keluar dan menunjukkan 35 orang positif Covid-19," kata Harisson kepada wartawan, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Rencana Belajar Tatap Muka, Guru Prioritas Vaksin Tahap Kedua di Gunungkidul
Dengan adanya temuan baru tersebut, Gubernur Kalbar Sutarmidji kembali menutup pembelajaran tatap muka yang sempat berlangsung selama satu pekan.
“Saya tidak mau ambil risiko. Ada beberapa sekolah yang dijadikan sampel dan dilakukan skrining, ternyata guru-gurunya positif Covid-19," kata Sutarmidji.
Pemberhentian pembelajaran tatap muka, ujar Sutarmidji, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Kita hentikan dulu sementara, sampai waktu yang belum ditentukan,” ucap Sutarmidji.
Beda dengan Kota Pontianak
Sementara itu, Kota Pontianak tetap melangsungkan proses belajar mengajar tatap muka untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak Syahdan Lazis menerangkan, sejak dimulainya pembelajaran tatap muka pada enam SD dan enam SMP negeri sebagai percontohan, sejauh ini tidak mengalami kendala.
Baca juga: Guru SD Laporkan Siswa SMA ke Polisi karena Unggahan Dugaan Pungli, Polisi: Mereka Sepakat Berdamai
Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak maupun Satgas Covid-19 Kota Pontianak juga sudah diperoleh untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Sekolah tatap muka tetap akan dilanjutkan. Mudah-mudahan tidak ada kendala ke depannya, semuanya sudah siap dengan protokol kesehatan," kata Syahdan.