Jumlah Kasus Covid-19 di Jateng Diklaim Turun, Ganjar: Jangan Sampai Ada Kurva Kedua

SEMARANG, KOMPAS.com-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim jumlah pasien Covid-19 di provinsinya sudah mengalami penurunan. 

Beberapa daerah yang sebelumnya punya jumlah kasus aktif orang terinfeksi virus corona relatif tinggi seperti Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, Kota Tegal, Kota Salatiga, dan Kabupaten Cilacap, kini disebut sudah berkurang banyak. 

Bahkan pada hari ini, Selasa (2/3/2021), Wonogiri, Rembang, Kota Tegal, Salatiga dan Cilacap tidak ada penambahan kasus.

"Apa artinya semua mengalami penurunan. Maka satu tahun ini kita lihat grafiknya turun dan tempat tempat isolasi juga sudah mulai sepi. (Asrama Haji) Donohudan terisi hanya 22, sedikit sekali. Ternyata dari yang kita siapkan hanya terisi sedikit mudah-mudahan ini berita baik," kata Ganjar di usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa. 

Baca juga: Setelah Bertemu Ganjar, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal Kembali Muncul Berdua

Untuk mempertahankan berkurangnya penambahan kasus Covid-19, Ganjar meminta vaksinasi semakin digiatkan. 

Menurutnya, vaksinasi untuk tenaga kesehatan diklaim sudah rampung. 

Saat ini, Pemerintah Daerah Jawa Tengah sedang berupaya menuntaskan proses vaksinasi untuk pelayan publik dan lansia.

"Harapannya, satu juta lebih dosis vaksin yang dikirim ke Jawa Tengah, kita bereskan secepatnya," kata Ganjar. 

Kendati demikian, Ganjar tetap meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan Covid-19 dengan tetap disiplin protokol kesehatan.

"Satu tahun ini menjadi evaluasi kita bersama yuk kita cegah jangan sampai ada kurva kedua. Kalau kita tetap menjaga prokes meskipun sudah divaksin akan sangat membantu terjadi herd immunity," ungkapnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Guru, Ganjar: Bagaimana Siswanya, Ikut Divaksin Tidak?

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, recovery rate (RR) di Jawa Tengah hingga 28 Februari 2021 sudah mencapai 89,49 persen.

Sementara case fatality rate (CFR) juga tidak ada kenaikan, masih di angka 6,18 persen.

"Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga terus mengalami penurunan. Dari total 8.912 tempat tidur isolasi di rumah sakit, saat ini hanya terpakai 2.661. Sementara tempat tidur ICU dari total kapasitas 1.087, saat ini hanya terpakai 398," jelasnya.