Siswa yang Mendorong Gurunya Meminta Maaf

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta, OS (17) yang mendorong gurunya, Sujianto, mengaku menyesal dan meminta maaf atas perbuatannya. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

"Pak Suji (Sujianto), saya minta maaf," ujar OS sambil meraih tangan Sujianto saat dipertemukan di ruang kepala sekolah, Kamis (21/02/2019).

OS mengakui memang sedang membalas pesan WhatsApp (WA) saat menjelang ujian. Sebelum ujian, guru sudah menyampaikan bahwa siswa dilarang menggunakan telepon seluler.

"Mau ujian saya bales WA dulu, takut nanti teman telepon dan menganggu ujian. Ponsel saya terus disita," katanya.

Ia mengaku tidak bermaksud mendorong gurunya tersebut, tetapi hanya ingin merebut ponsel miliknya. Semua itu ia lakukan karena merasa dekat dengan Sujianto.

Baca juga: Viral, Siswa Dorong Guru untuk Rebut Ponsel yang Disita Saat Ujian

Ia juga mengaku tidak akan mengancam atau memukul gurunya.

"Saya biasa guyon-guyon sama Pak Suji, mungkin orang melihatnya (di video) seperti berantem padahal tidak. Sama Pak Suji, guyonan biasa," ujarnya.

"Selesai ujian ya ngobrol biasa, saat mau pulang saya juga pamit Pak Suji," imbuhnya.

OS juga mengakui mengambil tas milik Sujianto yang ada di meja. Tas tersebut untuk ditukar dengan ponsel miliknya yang disita.

"Ya, saya menyesal karena tidak sopan dengan guru. Saya tidak akan mengulangi lagi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video seorang siswa mendorong dan berusaha merebut sesuatu dari gurunya di depan kelas menjadi viral. Video ini diunggah di grup Facebook IKKJ Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogjakarta.

Video yang di unggah pada hari ini, Kamis (21/02/2019), terlihat seorang siswa dan guru sedang berada di depan kelas. Siswa tersebut terlihat mendorong dan berusaha merebut sesuatu dari tangan gurunya sambil beberapa kali tersenyum.

Baca juga: Penjelasan Terkait Video Viral Siswa Dorong Guru di Yogyakarta

Sang guru pun tampak menghindar, menjauh dari siswa yang terus berusaha mendekati dan meraih tangannya. Kejadian tersebut disaksikan oleh para siswa lainnya yang ada di dalam kelas.

Peristiwa yang ada di video tersebut diketahui terjadi di SMK Negeri 3 Yogyakarta.