Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kami Menyesalkan Masih Ada Prajurit yang Sontoloyo

Kompas.com - 09/06/2015, 19:46 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyesalkan insiden bentrokan antara empat oknum TNI AU dan lima anggota Kopassus di sebuah kafe di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015). Seperti diketahui, dalam bentrokan tersebut, Serma Zulkifli, seorang anggota bintara Sarban Dislog Dema Mabes AU, dikabarkan tewas.

"Kami para unsur pimpinan sangat prihatin dengan kejadian yang baru-baru ini terjadi. Ada perkelahian prajurit Kopassus dengan prajurit AU (di Jawa Tengah), ini sungguh memprihatinkan," kata Moeldoko saat memberikan pengarahan di hadapan ratusan prajurit di Hanggar C-47 Sathar -14 Depohar-10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2015).

Menurut Moeldoko, perbuatan tersebut jelas sangat tidak terpuji. Seharusnya, prajurit menjunjung tinggi disiplin.

"Yang membuat TNI dipandang baik di mata masyarakat itu kedisiplinannya. Itulah keunggulan kita. Kami unsur pimpinan sangat menyayangkan masih ada saja prajurit TNI yang sontoloyo. Itu merupakan tindakan primitif, tidak terpuji, dan sangat memprihatinkan," katanya. [Baca juga: Panglima TNI: Tujuh Anggota Kopassus Tersangka Kasus Perkelahian]

Moeldoko menegaskan bahwa insiden bentrok antara anggota TNI AU dan Kopassus itu bukan konflik institusi.

"Ini tidak mencerminkan konflik satuan, tidak sama sekali. Ini hanya kenakalan," katanya.

Menurut Moeldoko, hal seperti ini tidak akan memengaruhi soliditas TNI.

"Tidak akan memengaruhi soliditas yang telah kita bangun sejak lama, saya yakin tidak. Ini hanya kenakalan," katanya.

Hal ini, menurut Moeldoko, harus menjadi introspeksi. Moeldoko menekankan kepada tiap-tiap komando agar menindak prajuritnya yang berbuat tidak terpuji dan tidak menjunjung tinggi disiplin, seperti yang terjadi dalam bentrokan tersebut.

"Tidak ada toleransi bagi prajurit yang tidak disiplin. Ini harus jadi introspeksi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Puluhan Tahun Dilanda Banjir, Warga Sukabumi Selatan Sudah Siap-siap Saat Hujan Tiba

Regional
Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Pemkab HST Sabet 3 Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
NTT dan Beban Demografi 2030

NTT dan Beban Demografi 2030

Regional
Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Bolehkah Berhenti di Bahu Jalan untuk Buang Air Kecil?

Regional
Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Solusi Mendasar Atasi Sampah Citarum

Regional
Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Dompet Dhuafa Bagikan Daging Kurban kepada 920 KK di Dusun Nglelo

Regional
Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Regional
Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Bupati Blora Arief Rohman Sampaikan Tiga Pesan Penting di Hari Raya Idul Adha

Regional
Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Begini Rasanya Mengangkat Bongkahan Emas dan Perak Senilai Rp 2 Miliar

Regional
“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

“Mooring System” Pertama Terpasang di Raja Ampat, Kadis P2KP: Untuk Kepentingan Wisata dan Piring Makan Warga

Regional
Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Sambil Malu-malu Kepala Kampung Friwen Sebut Masyarakat Inginkan Bantuan Rumah

Regional
Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Polri dan Kasus Vina Cirebon: Pengusutan Kembali Setelah 8 Tahun Berlalu

Regional
Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Danny Pomanto Jadi Satu-Satunya Wali Kota Indonesia yang Diundang World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Pilkada Aceh Singkil 2024, Kemiskinan, dan Potensi SDA

Regional
Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Melestarikan Praktik Ekonomi Peternakan di Lahan Savana Kaki Gunung Tambora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com