Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kembar Anak Buruh Cuci, Akhirnya Putus Sekolah

Kompas.com - 25/08/2013, 21:17 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang anak kembar berusia 13 tahun, Dina Lestari dan Diki Wahyudi, putus sekolah SMP sejak dua tahun terakhir di Kemandoran, Jakarta Selatan.

Nyonya Rosidah (41) ibu dari pasangan kembar tersebut hanya menjadi buruh cuci, mengaku tidak sanggup membiayai kedua anaknya.

"Saya cuma kerja serabutan. Sudah pisah dengan suami. Anak paling tua putus sekolah dan membantu eyangnya jualan ikan di Jepara. Sekarang si kembar sudah dua tahun putus sekolah. Mereka masih pingin sekolah. Saya tidak tahu harus cari bantuan di mana," kata Rosidah, Minggu (25/8/2013).

Warga RT 08 RW 04 Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu menerangkan, kedua anak kembar tersebut sempat mengikuti masa orientasi sekolah di SMP Al Ikhlas sebuah sekolah swasta.

Mereka mendapat keringanan mencicil dua kali biaya masuk sekolah yang besarnya Rp 1 juta. Namun, untuk keperluan perlengkapan sekolah dan biaya sehari-hari, Rosidah sudah tidak mampu mencukupi keperluan dua anak kembarnya.

Setiap hari dia hanya mendapat upah sebagai buruh cuci Rp 25.000 di lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini Dina dan Diki juga ikut bekerja serabutan menjaga rental play station di dekat rumah mereka.

Rosidah berharap kedua anaknya bisa melanjutkan sekolah setidaknya tamat SMP. Ramli, seorang tokoh masyarakat di Jalan Pulo Mawar mengakui, banyak warga di sekitar tempat tinggal Rosidah di Jalan Pulo Mawar I, berpenghasilan rendah. (Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com