Tak Percaya Hitung Cepat, Gerindra Yakin Menangi Pilgub Sumsel

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra meyakini pasangan yang diusungnya dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, yakni Herman Deru-Maphilinda unggul dalam perolehan suara. Untuk itu, Partai Gerindra tidak mempercayai hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga.

"Partai Gerindra yakin Herman Deru-Maphilinda menang. Kami tidak terpengaruh hasil quick count," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon dalam siaran persnya, Sabtu (8/6/2013).

Hal itu dikatakan Fadli menyikapi hasil quick count yang menunjukkan pasangan petahana, yakni Alex Nurdin-Ishak Mekki unggul. Di urutan selanjutnya, yakni pasangan Herman-Maphilinda, Eddy Santana Putra-Wiwit Tatung, dan Iskandar Hasan-Hafisz Tohir.

Fadli mengatakan, pihaknya menunggu hasil resmi dari KPUD Sumsel. Di beberapa Pilkada Kabupaten, kata dia, terbukti terdapat perbedaan hasil hitung cepat dengan hasil resmi KPU.

Tanpa berpretensi mencurigai hasil hitung cepat yang telah dirilis, Fadli mengatakan, pihaknya melihat ada kejanggalan. Ketika suara terkumpul 60 persen, pasangan Herman-Maphilinda memperoleh 39 persen dan Alex-Ishak mendapat 30 persen.

"Namun, pada suara terkumpul berikutnya, terjadi pembalikan suara yang signifikan sehingga pasangan Alex-Mekki mengungguli pasangan Herman-Maphilinda. Biasanya dalam quick count, ketika data sudah masuk 60 persen, posisi tidak akan berubah," kata Fadli.

Fadli mengklaim berdasarkan hasil pengumpulan formulir C1 oleh timnya, pasangan Herman-Maphilinda unggul. Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada semua pihak untuk tidak terpengaruh dengan hasil hitung cepat dan menghormati hasil dari KPUD nantinya.

"Gerindra juga menginstruksikan jajaran pengurus Gerindra tetap mengawasi hasil rekapitulasi suara dari desa, kecamatan, hingga provinsi. Kami juga minta seluruh jajaran aparat untuk bersikap netral dan membantu mengawal proses ini agar berjalan dengan baik dan aman. Gerindra yakin Herman Deru menang. Real count harus dijaga jangan sampai ada kecurangan dan intervensi dari berbagai pihak," pungkas Fadli.