Aksi Bungkam Mulut di Hari Bumi

BANDUNG, KOMPAS.com — Sepuluh pemuda yang menamakan diri Sahabat Walhi melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Bumi Internasional, di depan pelataran Bandung Indah Plaza (BIP), Senin (22/4/2013).

Para pemuda usia dua puluhan itu tampak sangat bergairah dalam aksi yang mengusung tema penolakan terhadap perilaku over-konsumsi. Beberapa spanduk yang menyatakan penolakan atas tindakan over-konsumsi dijajarkan di depan pintu kaca otomatis.

Namun, aksi unjuk rasa tersebut tidak diiringi orasi. Mereka justru membungkam mulut dengan lakban dan kain.

Diakui oleh anggota Divisi Advokasi Walhi selaku koordinator aksi, Dwi Sawung, pemilihan tempat di pusat perbelanjaan adalah untuk membujuk para pengunjung mengurangi sikap over-konsumsi.

"Kenapa kita memilih aksi di pusat perbelanjaan, karena di mall itu tingkat konsumsinya lebih tinggi. Mereka cenderung membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Secara tidak sadar mereka sudah ambil bagian dalam hal merusak lingkungan. Karena barang-barang tersebut nantinya juga dibuang," beber Sawung saat ditemui di sela aksi.

Sawung menambahkan, aksi tersebut dilakukan secara serentak di seluruh Nusantara dan bertujuan untuk menekan jumlah konsumsi berlebih dalam berbagai bentuk.

"Bumi ini punya batas kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kalau manusia melakukan konsumsi melebihi batas tersebut maka akan menghabiskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dan anak cucu kita tidak dapat menikmati," ujarnya.

Selain itu, ia juga mempermasalahkan konsumsi berlebihan dalam pembelian gadget yang dikatakannya juga berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan hidup. "Karena untuk membuat gadget mereka memerlukan tambang. Semakin banyak dipakai maka akan semakin merusak," tuturnya.