Jakarta, Kompas
Jumat kemarin, harga daging di pasar tradisional Rp 90.000 per kilogram. Imbauan untuk mogok berdagang ini diserukan oleh Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Wilayah DKI Jakarta. Mogok berjualan dilakukan minimal hingga hari Minggu besok.
Sekretaris APDI DKI Jakarta Sutisna mengatakan, modal untuk membeli daging sapi mencapai Rp 82.000-Rp 90.000 per kg. ”Kalau harga setinggi ini, berapa kami harus menjual lagi?” ucap Sutisna yang juga pedagang daging di Pasar Senen.
Stok daging sapi terbatas karena keran impor diperketat, sementara produksi sapi lokal belum digenjot penuh untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sebagai contoh, kebutuhan pedagang daging di Pasar Senen sekitar 12 ekor sapi per hari.
”Saat ini, kami hanya mendapat jatah 3-4 ekor. Ini sudah terjadi sejak 10 hari terakhir,” kata Sutisna.
Di sejumlah pasar seperti Pasar Cempaka Putih, pedagang daging menghentikan penjualan sejak hari Rabu. ”Kami sudah tidak sanggup berjualan lagi. Hasil penjualan pun belum tentu bisa menutupi modal,” kata Ibrahim,
Sepanjang Jumat, daging sapi menghilang di pasar tradisional di Kota Tangerang. Tidak ada seorang pedagang pun yang menjual daging di Pasar Ciledug, Pasar Lembang, dan Pasar Bengkok.
Sejauh pengamatan, lapak-lapak pedagang daging sapi terlihat kosong. ”Pedagangnya enggak jualan. Mereka mogok berjualan daging sapi. Sampai kapan mereka akan mogok, saya enggak tahu,” kata Oman (40), pedagang sayur di Pasar Ciledug.
Pemogokan itu karena tidak ada pasokan sapi yang masuk ke penjagalan. ”Saat ini kami tidak hanya langka daging sapi impor, tetapi sapi juga langka,” kata Sarman Simanjorang, Ketua Komite Daging Indonesia, Jumat.