Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Tidak Terbang

Kompas.com - 16/10/2011, 02:11 WIB

jakarta, kompas - Sejumlah penerbangan maskapai Merpati, terutama yang transit ataupun terbang dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda di Surabaya, untuk sementara tak beroperasi sejak Sabtu (15/10). Menurut pihak Merpati, kondisi ini tanpa batas waktu yang jelas. 

Di Makassar, sebanyak 11 penerbangan Merpati ke beberapa kota di Indonesia bagian timur kemarin dibatalkan. Hanya dua pesawat yang terbang, itu pun terlambat 3 jam hingga 4 jam dari jadwal semula. Dua penerbangan tersebut adalah penerbangan dengan tujuan Banjarmasin dan Manado. Otoritas Merpati setempat menyatakan akan mengganti seluruh biaya tiket yang sudah dibayarkan kepada Merpati.

Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Capt Sardjono Jhony, di Jakarta, mengakui bahwa Merpati tidak lagi mendapat pasokan avtur di Makassar dan Surabaya akibat menunggak biaya pembelian avtur kepada Pertamina. Adapun pasokan avtur dari bandar udara (bandara) lain untuk Merpati, untuk sementara tetap ada.

Dia menegaskan, sekitar 80 persen dari penerbangan Merpati juga datang dan pergi dari dua bandara tersebut. Sabtu siang, sebanyak 35 calon penumpang Merpati terpaksa menunggu di hotel, sementara 95 orang lainnya menunggu di bandara. 

”Harusnya, tidak seperti ini. Pasalnya, sudah ada kepastian dan jaminan dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset kepada Pertamina,” kata Jhony.

Secara terpisah, pihak Pertamina berharap upaya penghentian pasokan avtur itu dapat menyadarkan pihak Merpati supaya lebih mementingkan kebutuhan masyarakat. 

”Kami sudah memberikan waktu bagi Merpati Nusantara untuk menyelesaikan utangnya senilai Rp 270 miliar guna pembelian avtur kepada perusahaan ini,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) M Harun, seperti dikutip kantor berita Antara.  

Menurut Harun, Pertamina telah memberikan kesempatan bagi Merpati untuk membayar besaran utangnya sejak tahun lalu. Bahkan, pihaknya meringankan pembayaran utang tersebut dengan metode pelunasan secara bertahap.

”Akan tetapi, mereka sama sekali tidak menampakkan itikad baiknya,” kata dia. 

Untuk itu, ia mengaku, salah satu langkah guna memberikan efek jera supaya maskapai pelat merah tersebut tidak mengulang kejadian serupa adalah dengan menghentikan pasokan avtur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com