Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Mengubah Segalanya

Kompas.com - 29/01/2011, 09:09 WIB

KOMPAS.com — Jalan dusun selebar 2,5 meter menjadi pemisah Dusun Banjarsari, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, dengan Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. Namun, hal itu tak mengurangi keeratan warga kedua dusun.

Kedua dusun itu berada di bawah pemerintahan provinsi berbeda. Banjarsari berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sementara Srunen di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

”Dulu, semua guyub dan semangat gotong royongnya tinggi. Kalau di Banjarsari ada kekurangan saat hajatan, warga dari Srunen membantu. Begitu juga sebaliknya,” kata Juweri (25), warga Banjarsari, Kamis (27/1/2011).

Kini, akibat erupsi Merapi, mereka terpisah berbulan-bulan karena harus mengungsi sehingga situasi berubah. Juweri kini hanya bertegur sapa sekadarnya dengan Pinto (35), tetangga dekat dari Srunen.

Juweri ataupun Pinto tak lagi saling membantu memperbaiki rumah mereka yang rusak parah. Mereka memilih meminta bantuan relawan dari luar daerah. ”Sekarang pekewuh (tidak enak hati) karena sama-sama jadi korban (Merapi),” katanya.

Padahal, sebelumnya Juweri tak sungkan minta bantuan Pinto, seorang tukang batu, untuk membangun kamar tidur di rumahnya. Sebaliknya, Pinto meminta bantuan Sedyo (60), ayah Juweri, untuk memperbaiki kerangka atap rumahnya tanpa bayaran.

Permukiman penduduk di kedua dusun, sekitar 6 kilometer dari puncak Merapi, hancur. Pohon-pohon rindang berwarna hijau, kini berwarna abu-abu, kering tanpa dedaunan. Sebagian rumah hancur, menyisakan tembok tanpa atap.

Warga Dusun Banjarsari mengungsi di Desa Kepurun, sementara warga Srunen mengungsi di Balaidesa Glagaharjo. Kedua tempat terpisah lebih dari 3 kilometer. Selama dua tahun mendatang mereka harus menetap di hunian sementara yang sedang dalam proses penyelesaian.

”Di sini tidak ada kegiatan apa-apa. Kalau di rumah, bisa mencari kayu dan rumput, juga memberi makan ternak,” kata Ny Widi Wiyono (65), warga Dusun Sariharjo, Balerante, yang mengungsi di Kepurun.

Perubahan lingkungan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com