Ribuan Warga Sikakap Mengungsi di Bukit

PADANG, KOMPAS.com — Ribuan warga Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, Selasa malam ini, memilih tidur di sejumlah pengungsian yang tersebar di perbukitan, masjid, dan gereja karena takut terjadinya gempa susulan.

Effendi Idris (29), salah seorang warga Desa Sikakap, mengatakan, tidak ada masyarakat yang berani tidur dan menempati rumah karena khawatir akan terjadi gempa susulan disertai ancaman tsunami.

Menurut dia, warga lebih memilih berjaga-jaga dan tidur di luar rumah seperti di perbukitan, masjid, dan gereja yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman warga meskipun saat ini cuaca cukup dingin.

"Mulai dari anak-anak hingga orang tua malam ini berkumpul di beberapa titik pengungsian berjaga-jaga terjadinya gempa susulan," katanya, Selasa (26/10/2010).

Desa Sikakap yang dihuni sekitar 3.000 penduduk itu tepat berjarak 50 meter dari garis pantai yang menghadap ke Pulau Sumatera dan tepat berada di Selat Sikakap yang menghadap ke Pulau Sumatera.

"Karena posisinya yang tidak berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, desa tersebut tidak terkena dampak langsung tsunami dan tidak ada kerusakan yang berarti, namun warga tetap khawatir," lanjut Effendi.

Ia mengatakan, hingga malam ini masih sering terjadi gempa susulan yang getarannya cukup kuat yang dirasakan langsung oleh warga.

Saat ini persiapan logistik masih cukup untuk beberapa hari ke depan, tetapi ia mengharapkan pemerintah segera mengirim bantuan berupa makanan, pakaian, serta obat-obatan.