PURWOREJO, KOMPAS.com - Belum adanya jembatan permanen selama bertahun-tahun membuat akses warga di Desa Semawung, Kecamatan Purworejo Jawa Tengah sulit.
Ketiadaan akses jembatan menjadikan banyak anak sekolah di wilayah tersebut yang bersekolah di Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen. Jaraknya lumayan jauh dari perkampungan warga.
Di sebelah Timur sungai, ada satu dusun yang masuk wilayah Semawung yang selama ini kesulitan akses, apalagi jika musim penghujan tiba. Debit air yang tinggi mengakibatkan sungai tak dapat dilalui.
Baca juga: Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan
Suroso, salah satu warga Dusun Kemantren, Semawung mengatakan, sebulan terakhir, warga Desa Semawung Kecamatan Purworejo yang memiliki sawah di Timur sungai sudah bisa bernapas lega.
Warga di sana melakukan pengadaan jembatan darurat dari bambu yang dibangun secara swadaya untuk memotong akses jalan yang selama ini harus memutar.
Ya, menjadi rutinitas bagi warga Semawung di mana saban awal musim kemarau akan membangun jembatan bambu tersebut. Keberadaannya menjadi penting karena sangat membantu.
"Kalau tidak ada jembatan ini, kalau nekat menyebrang juga bisa tapi kan bibir sungainya cukup tinggi," kata Suroso Kamis (27/6/2024).
Menurutnya, jembatan itu memang belum bisa dibuat permanen mengingat biaya yang dibutuhkan cukup banyak karena sungainya cukup lebar.
Baca juga: Bangkai Motor Korban Jalan Ambles di Jembatan Monano Ditemukan di Muara Sungai
"Kalau tidak ada jembatan, atau pas musim hujan dimana air sungainya besar, kami memutar melalui desa Ganggeng dan Kemanukan untuk menuju sawah," tambahnya.
Jembatan darurat yang dibangun sekarang pun amat sederhana karena hampir semuanya menggunakan bambu. Pengerjaannya juga secara bergotong royong oleh warga setempat.
Sebagai penyangga, warga menggunakan Bronjong yang diisi batu sehingga lebih kuat.
"Ya namanya sementara, setiap datang hujan dan banjir jembatan itu akan dibawa air. Semoga saja tiangnya nanti cukup kuat, jadi tidak ikut dibawa air," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.