Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perselingkuhan, Seorang Pria di Sumbawa Tewas Ditebas Parang

Kompas.com - 18/06/2024, 14:11 WIB
Susi Gustiana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Pria berinisial JH (35), warga Desa Empang Bawah, Kecamatan Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dibekuk kepolisian setempat karena menganiaya Irvan Arsyad (47) hingga tewas.

Motif pelaku menganiaya korban karena dugaan perselingkuhan.

Kapolres Sumbawa AKBP Heru Muslimin yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Regi Halili membenarkan peristiwa tersebut.

Baca juga: Nelayan Ditemukan Tewas Mengapung di Laut Sumbawa, Diduga Penyakitnya Kambuh 

Pelaku ditangkap Tim Puma Polres Sumbawa di rumahnya di Dusun Lapangan, Desa Empang Bawah, Kecamatan Empang Senin (17/6/2024) sekitar pukul 20.00 Wita.

Kepada Tim Puma, terduga mengakui perbuatannya menganiaya korban.

“Motifnya perselingkuhan. Terduga beserta barang bukti sebilah parang langsung dibawa ke Polres Sumbawa untuk diproses lebih lanjut,” jelas Regi.

Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka parah di tangan dan leher akibat sabetan senjata tajam.

Regi menjelaskan, pembunuhan itu terjadi pada Minggu (16/7/2024) sekitar pukul 17.00 Wita di Orong Untir Samuling, Dusun Abadi Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa.

Kejadian itu dilaporkan ke polsek setempat oleh Susana, istri korban.

Menurut keterangan Susana, saat peristiwa itu terjadi ia sedang berada di rumahnya di RT 001 RW 001, Dusun Lapangan, Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang.

Tiba-tiba ia mendapat kabar dari salah satu warga bahwa suaminya ditemukan dalam keadaan terluka parah dan meninggal dunia. Susana kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Empang.

Setelah melakukan penyelidikan, lanjut Iptu Regi, Tim ops Polres Sumbawa mendapatkan informasi tentang keberadaan terduga pelaku.

Baca juga: Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

 

Pada hari Senin (17/6/2024) sekitar pukul 20.00 Wita, Tim bergerak ke Kampung Dusun Lapangan, Desa Empang Bawah, Kecamatan Empang. Tim langsung menuju rumah terduga pelaku JH lalu menangkapnya.

"Tim melakukan interogasi singkat terhadap terduga pelaku JH terkait korban penganiayaan berat tersebut dan terduga pelaku mengakui perbuatannya. Kemudian Tim melakukan penggeledahan rumah terduga pelaku dan mengamankan satu buah parang yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban," ungkap Regi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com