Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kapolda Banten Dibikin Resah dengan Geng Motor...

Kompas.com - 13/06/2024, 17:32 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daera (Kapolda) Banten Irjen Pol Abdul Karim mengakui perkelahian antara geng motor yang hampir setiap minggu terjadi sudah membuatnya resah.

Hal itu disampaikan Abdul Karim usai menghadiri Seminar Strategi Polda Banten untuk Mengelola Bonus Demografi dalam Rangka Pemeliharaan Kamtibmas dan Pilkada 2024 di Hotel Aston Serang. Kamis (13/6/2024)

"Sekarang ini paling banyak terjadi adalah perkelahian remaja, gang motor masih banyak di tempat kita. Hampir setiap minggu ada kejadian, kemarin di Cilegon sebelumnya di Kota Serang, Tangerang," kata Abdul Karim kepada wartawan.

"Ini persoalan bonus demografi, kalau ini tidak di kelola sama sama nanti akan menimbulkan dampak sosiasl dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Ini cukup meresahkan bagi saya," sambung Abdul Karim.

Baca juga: Bacok dan Rampok Warga, 10 Anggota Geng Motor di Binjai Ditangkap

Menurut Abdul Karim, untuk menanggulangi kenakalan remaja di wilayah hukumnya butuh kerjasama semua pihak.

Ia mencontohkan peran Pemerintah Daerah, seperti mendorong untuk memberikan dan menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya bagi remaja di Banten.

Sedangkan kepolisian, lanjut Abdul, melakukan program sambang Babikamtibmas dan penyuluhan kepada anak muda agar tidak terjerumus kejahatan.

Selain itu, kata Abdul, kepolusuan juga melakukan upaya pencegahan geng motor dengan meningkatkan patroli.

Namun, dengan keterbatasan personel, orangtua dan masyarakat juga diminta berperan aktif mencegah aksi-aksi kenakalan remaja seperti tawuran dan yang lainnya.

"Cuma kan kita ada kalanya patrolinya subuh kejadiannya tengah malam, ada kalanya kejadian sore. Jadi tidak menentu. Nah, tetap upaya kita patroli, tapi patroli ini kita kurang jumlah personel, sarana juga terbatas tapi tetap kita lakukan itu," tandas dia.

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Subang Tewas Dianiaya Geng Motor, Korban Dilempari Batu hingga Bambu

Sementara itu, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, sektor pertanian menjadi peluang bagi anak muda di Banten saat ini untuk bekerja sebagai petani.

"Usia petani kita itu rata-rata sudah diatas 45 tahun, petani kita tidak ada mencita-citakan anaknya jadi petani, generasi muda jarang sekali yang mau jadi petani, maunya jadi pegawai. Sementara kerja paling luas bisa menampung semua itu di sektor pertanian," kata Al Muktabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com