Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Driver Ojol di Malang Bunuh Diri Lompat ke Rel Kereta Api, Tubuh Terseret 200 Meter

Kompas.com - 11/06/2024, 18:38 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria di Kota Malang, Jawa Timur, diduga bunuh diri dengan cara menjatuhkan tubuhnya ke rel kereta api pada Selasa (11/6/2024) siang.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di depan Lapas Kelas I Malang sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban diketahui berinisial HK (38) asal Jalan Kolonel Sugiono 3 C Nomor 12, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang.

Profesi sehari-hari korban sebagai driver ojek online (ojol). Korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).

Baca juga: Kapolsek Gagalkan Percobaan Bunuh Diri di Rel Kereta Cepat, Sempat Ngobrol 1 Jam

"Sepeda motornya masih diparkir di warung kopi, masih kami dalami motifnya seperti apa  karena yang bersangkutan sudah tidak ada (meninggal), jadi kami memintai keterangan saksi-saksi," kata Kapolsek Blimbing, Kompol Octa Panjaitan, Selasa (11/6/2024).

Tubuh korban terseret sekitar 200 meter dan terbagi beberapa bagian di sekitar rel. Korban membawa identitas diri seperti KTP dan SIM, serta Hp. Selain itu, korban mengenakan jaket berwarna hijau.

Petugas PJL 68, Tikta Handika mengatakan, sebelum Kereta Penataran Jurusan Surabaya - Blitar melintas, korban sempat berjalan di samping rel ke arah kereta datang.

Kondisi saat itu, sirene sudah berbunyi dan palang kereta api hendak ditutup.

"Ketika posisi lokomotif hendak mendekat, posisi korban langsung lari ke tengah rel seperti renang tengkurap," katanya.

Baca juga: Kesaksian Petugas Keamanan KRL Saat Selamatkan Ibu yang Hendak Bunuh Diri di Rel: Tatapannya Kosong dan Berontak

Saat itu, petugas mengira korban merupakan warga sekitar karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan.

"Karena dipikir saya tidak ada tanda-tanda mencurigakan, biasanya orang mau melintas di rel mau ke mana, keretanya lewat baru jalan di tengah rel," katanya.

Usai kejadian tersebut, kereta sempat berhenti selama 15 menit untuk mengecek kondisi, kemudian melanjutkan perjalanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com