Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum PNS 58 Tahun di Jayapura Jadi Tersangka Kasus Jual Beli Senjata Api Ilegal

Kompas.com - 10/06/2024, 17:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Seorang oknum Pegawai Negari Sipil (PNS) Sarius Indey (58) menjadi tersangka baru dalam kasus jual beli senjata api ilegal.

Penangkapan Sarius merupakan hasil pengembangan penyelidikan kasus Petrus Oyaitouw yang sebelumnya diduga kuat terlibat jaringan pemasok senjata api pada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Tabi.

Baca juga: 4 Senjata Api Milik Polres Yalimo Hilang, Kapolres Akan Dicopot

"Tersangka baru yakni SI, seorang Pegawai Negeri Sipil berusia 58 tahun berdomisili di Hamadi Gunung Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura," ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramdhani, seperti dikutip dari Antara, Minggu (9/6/2024).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengungkapkan, Sarius Indey ditangkap pada Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 18.16 WIT.

Tim Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz menangkap Sarius di Kampung Nelayan Distrik Jayapura Selatan.

Baca juga: Kronologi Bripda AM Bawa Kabur 4 Senpi dan Amunisi, Sempat Ancam Anggota Jaga Mapolres Yalimo

Berdasarkan pengakuan oknum PNS itu, dia mendapatkan senjata dari anak-anak yang menemukan senjata berkarat di bekas Kantor Dinas Perhubungan tahun 2021.

"Sarius kemudian menyerahkan senjata tersebut pada Petrus Oyaitouw yang bermaksud memperbaikinya untuk berburu," kata Bayu.

"Sarius juga memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada Petrus ungtuk membeli senjata lainnya," lanjut dia.

Bayu mengungkap, tim menyita barang bukti yakni telepon genggam dan identitas pelaku. Setelah melakukan pemeriksaan, oknum PNS tersebut kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com