Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI Banten Meninggal di Jeddah, Diduga Kena Serangan Jantung

Kompas.com - 07/06/2024, 13:00 WIB
Acep Nazmudin,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, KH Tb Hamdi Rusydi Ma'ani meninggal dunia di Arab Saudi.

Kabar meninggalnya Ketua MUI tersebut dikonfirmasi oleh MUI Kabupaten Pandeglang.

"Beliau meninggal dunia di Jeddah dalam perjalanan menunaikan ibadah haji," kata Pengurus MUI Pandeglang, Oman Abdurrahman, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (7/6/2024).

KH Hamdi dilaporkan meninggal pukul 23.17 Kamis (6/6/2024) waktu Jeddah, atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Menurut Oman, Hamdi berangkat ke Mekkah  tanggal 6 Juni 2024, sebagai Mustasyar dini haji Indonesia.

Baca juga: Sakit Jantung, Satu Jemaah Haji Embarkasi Makassar Meninggal di Tanah Suci

"Beliau non kloter berangkat tanggal 6 kemarin, beliau sebagai petugas haji," kata Oman.

Sementara Pjs Kepala Desa Menes, Kabupaten Pandeglang, Usep Sudarmana mengatakan, hari ini digelar shalat gaib di rumah duka di Pondok Pesantren Malnu Menes, Pandeglang.

"Tadi bersama para alim ulama, kyai, sekitar pukul 10.00 WIB kami sudah melaksanakan shalat gaib di ponpes," kata Usep yang juga dihubungi melalui sambungan telepon.

"Informasi dari Kemenang sebelum shalat gaib tadi, beliau terkena serangan jantung ketika tiba di Jeddah," sambung dia.

Menurut Usep, jenazah tidak dibawa kembali ke Indonesia, dan akan dimakamkan di Arab Saudi.

Baca juga: 4 Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Meninggal di Tanah Suci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com