"Seperti yang diketahui, Bima Sakti adalah galaksi spiral berbatang yang berusia sekitar 13,6 miliar tahun," kata Robiatul.
Galaksi bima sakti merupakan galaksi induk sebagai rumah dalam skala kosmos. Bumi membutuhkan waktu selama 365 hari untuk mengelilingi matahari.
Baca juga: Keindahan Langit Malam dalam Wangi Anna Sui Cosmic Sky
"Hal itu sama seperti bumi mengorbit matahari. Tata surya mengorbit pusat bima sakti sekitar 250 juta tahun."
"Galaksi kita rata-rata berukuran 100.000 tahun cahaya tetapi tebalnya hanya 1.000 tahun cahaya," kata Robiatul.
Robiatul mengatakan, di dalam piringan, matahari dan planet-planetnya menempati dalam lengan gas dan debu yang melengkung, sehingga menempatkan tata surya pada jarak sekitar 26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
“Di malam yang cerah, tanpa polusi cahaya, kita bisa melihat sekilas cahaya galaksi melintasi langit malam."
"Mempelajari galaksi merupakan cara kita mempelajari alam semesta melalui pemetaan kumpulan bintang, debu, dan gas,” kata Robiatul.
Pada malam yang gelap dan cerah, bima sakti adalah aliran cahaya yang sangat indah yang membentang di langit.
Baca juga: Viral, Video Langit Malam di Dieng Bertabur Bintang, BRIN Ungkap Waktu Tepat Lihat Bintang
"Di seluruh dunia memiliki perbedaan kebudayaan yang telah memberikan nama dan makna yang berbeda."
"Nama dalam bahasa Indonesia mengadopsi istilah dalam perbintangan Jawa. Sebutan bima sakti dalam astronomi orang Jawa diilhami dari gambaran tokoh pewayangan, yaitu Bima yang tengah dililit ular naga, sebagaimana diceritakan dalam lakon Bima Suci."
"Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai Sang Bima Sakt," kata Robiatul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.